Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi Rp2,73 triliun sepanjang semester I/2024. Jumlah pelanggan ISAT juga tercatat naik menjadi 100,9 juta di akhir paruh pertama 2024.
ISAT mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi Rp2,73 triliun di enam bulan pertama 2024. Capaian ini naik hingga 43,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 triliun.
Di info memonya, Manajemen ISAT menjelaskan peningkatan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang diimbangi oleh peningkatan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, dan beban umum dan administrasi dan beban (penghasilan) operasional lain-lain.
ISAT juga mencatatkan basis pelanggan yang tumbuh sebesar 0,9 juta mencapai 100,9 juta pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat menjadi Rp37,9 ribu pada paruh pertama tahun 2024, mencatat kenaikan sebesar 10,5% atau Rp3,6 ribu lebih tinggi daripada pada paruh pertama tahun 2023.
Peningkatan laba bersih ini dikontribusi oleh pendapatan ISAT yang meningkat menjadi Rp27,9 triliun, naik 13,38% dibandingkan semester I/2023 yang sebesar Rp2,46 triliun.
Peningkatan pendapatan ini didorong oleh pendapatan dari bisnis selular sebesar Rp23,6 triliun, bisnis multimedia, komunikasi data, internet sebesar Rp3,9 triliun, dan telekomunikasi tetap sebesar Rp458,8 miliar.
Baca Juga
Dalam info memonya, ISAT menjelaskan EBITDA tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 17,8% YoY menjadi Rp13,41 triliun. Margin EBITDA berada pada 47,9% di semester I/2024, menyoroti kemampuan ISAT untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien.
Laba bersih yang juga meningkat menjadi Rp2,7 triliun menegaskan kesehatan keuangan ISAT yang solid dan kapasitasnya untuk menghasilkan pengembalian yang substansial bagi pemangku kepentingan.
Di sisi lain, beban-beban sebesar Rp22,22 triliun pada semester I/2024, naik sebesar Rp2,31 triliun atau 11,6% lebih tinggi dibandingkan semester I/2023. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan penghasilan (beban) operasional lain-lain bersih.
Adapun jumlah aset ISAT di akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp112,78 triliun, turun 1,7% dibandingkan akhir 2023 yang sebesar Rp114,72 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas ISAT juga turun 3,2% menjadi Rp78,4 triliun, dari sebelumnya Rp81 triliun di akhir tahun lalu. Akan tetapi, jumlah ekuitas ISAT meningkat 1,9% menjadi Rp34,3 triliun di akhir Juni 2024, dari Rp33,7 triliun di akhir Desember 2023.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.