Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Godok Liquidity Provider, Ini Peluang dan Tantangannya

Keberadaan liquidity provider diperkirakan akan memberikan berbagai peluang dan risiko terhadap pasar saham.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menggodok rancangan liquidity provider atau penyedia likuiditas untuk papan pemantauan khusus. Sekuritas melihat terdapat beberapa peluang dan tantangan dari penerapan aturan ini.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengarah untuk menjadi liquidity provider. Hal ini karena fokus BRI Danareksa Sekuritas masih pada hal-hal lainnya.

"Sampai saat ini kami belum mengarah untuk menjadi liquidity provider karena masih fokus ke pengembangan di bidang lain," kata Laksono, Senin (1/7/2024).

Dia melanjutkan dari sisi sekuritas, aturan liquidity provider ini berpeluang untuk menambah jumlah transaksi dan memberikan servis ekstra untuk nasabah.

Sementara itu, tantangan yang dihadirkan dari liquidity provider ini adalah ketersediaan sistem dan manajemen risiko yang baik.

Terpisah, Presiden Direktur Schroeders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan keberadaan liquidity provider baik untuk memperbanyak likuiditas di pasar.

Menurutnya, keberadaan liquidity provider di pasar saham ini akan mirip dengan keberadaan liquidity providers di pasar obligasi.

"Di obligasi kan ada tuh market maker-nya, dia juga menjadi liquidity provider. Tetapi tentu liquidity provider itu harus memiliki banyak kriteria yang dipenuhi. Dan tentu dia akan diatur lah," kata Michael di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan peraturan mengenai liquidity provider seharusnya dapat diselesaikan tahun ini.

"Peraturan soal Liquidity Provider harusnya [selesai] tahun ini," ucap Inarno pekan lalu. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy menuturkan saat ini implementasi Liquidity Provider masih dalam tahap pengembangan sistem, dan juga diskusi dengan OJK mengenai peraturannya. 

"Jadi saat ini OJK sedang menyiapkan RPOJK liquidity provider saham yang akan dibuat OJK segera. Di sisi lain kami juga sedang menyiapkan sistem perdagangan kami. Jadi kami harapkan dalam waktu dekat, proyek liquidity provider ini bisa kami implementasikan dan menambah likuiditas pasar kami," ujar Irvan pekan lalu. 

Menurut Irvan, keberadaan liquidity provider ini bisa membantu likuiditas saham yang tidak likuid menjadi lebih likuid dan menyediakan pendalaman pasar untuk saham-saham tersebut. 

----------------------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper