Siapkan Jajaran Komisaris-Direksi Baru, GoTo Optimistis Kejar Pertumbuhan

Emiten GOTO mengumumkan sejumlah agenda penting yang akan dimintakan persetujuan dalam RUPST dan RUPSLB yang akan digelar pada Selasa 11 Juni 2024.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan sejumlah agenda penting yang akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Selasa 11 Juni 2024.

Hal itu tertuang dalam dokumen Panggilan RUPST-RUPSLB GOTO yang disampaikan dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin ini, 20 Mei 2024. Terdapat tujuh agenda RUPST dan 10 agenda RUPSLB, yang dalam hal ini butuh persetujuan pemegang saham independen dalam RUPSLB.

Berdasarkan dokumen tersebut, salah satu agenda penting RUPSLB adalah usulan jajaran dewan komisaris dan direksi yang baru untuk menggantikan sejumlah pengurus lama yang berakhir masa jabatannya pada penutupan RUPST tahun 2024 ini.

Agenda selanjutnya adalah usulan skema pembelian kembali (buyback) saham yang telah diumumkan sebelumnya.

Untuk jajaran dewan komisaris, manajemen mengusulkan pengangkatan kembali Dirk Van den Berghe sebagai Komisaris Independen, Garibaldi Thohir sebagai Komisaris, dan Wishnutama Kusubandio sebagai Komisaris.

Manajemen juga mengajukan persetujuan atas pengunduran diri Andre Soelistyo sebagai Komisaris dan Deputy Chairman karena akan fokus pada minat lain. “Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Andre Soelistyo dari jabatannya selaku Komisaris tertanggal 17 Mei 2024,” tulis manajemen GOTO, dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun yang terbaru, manajemen mengusulkan pengangkatan tokoh auditor dan pasar modal, John A. Prasetio sebagai Komisaris Independen untuk menggantikan Robert Holmes Swan yang berakhir masa jabatannya.

John memiliki pengalaman luas di berbagai bidang, termasuk sebagai Chairman Ernst & Young Indonesia dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Saat ini John juga menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia, serta berperan sebagai penasihat di beberapa institusi.

Sementara itu, William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, juga berakhir masa jabatannya sebagai Komisaris dan Co-Chairman Dewan Komisaris GoTo yang sudah diembannya sejak 2021.

Untuk jajaran direksi, manajemen mengusulkan pengangkatan kembali Wei-Jye Jacky Lo sebagai Direktur, Hans Patuwo sebagai Direktur, Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Direktur.

“Rencana perseroan mengangkat kembali anggota direksi tersebut di mana masa jabatannya akan berakhir pada penutupan RUPST 2024 adalah karena kinerjanya sebagai direktur yang mendukung kinerja perseroan,” tulis manajemen GOTO.

Sementara itu, masa jabatan Melissa Siska Juminto sebagai Direktur/Presiden, E-Commerce/Chief of Human Resources Officer (HRO) juga berakhir.

Melissa menjabat sebagai Direktur/Chief of HRO sejak 2021 dan diangkat menjadi Presiden E-Commerce sejak 2023. Sebelumnya, Melissa menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Tokopedia periode 2018-2023.

Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, mengatakan kepimpinan perseroan pun terus berevolusi untuk memastikan perusahaan memiliki gabungan keahlian terbaik untuk perkembangan lebih lanjut seiring dengan pertumbuhan GoTo dalam beberapa tahun terakhir.

“Dengan demikian, merupakan sebuah kehormatan untuk mengajukan Pak John A. Prasetio sebagai Komisaris Independen. Kecakapan beliau dalam bisnis serta berbagai pengalaman beliau, termasuk di Bursa Efek Indonesia akan memberikan nilai tambah bagi perseroan. Kami berharap dapat bekerjasama dengan beliau dalam beberapa bulan ke depan,” katanya dalam siaran pers, Senin ini.

Buyback dan MVS

Lebih lanjut, manajemen GoTo menyatakan GoTo akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan buyback saham senilai Rp 3,2 triliun atau setara dengan US$ 200 juta.

Dewan Komisaris dan Direksi GoTo akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap rencana buyback tersebut dan mungkin melakukan perubahan atau penyesuaian apabila diperlukan.

“Inisiatif share buyback senilai US$ 200 juta yang kami ajukan, merupakan bukti kemajuan yang dicapai oleh GoTo seiring implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat serta berkelanjutan,” kata Patrick.

“Dengan arus kas yang terus membaik serta adanya nilai yang signifikan dalam saham kami, kami percaya bahwa share buyback adalah langkah yang bijak, seiring upaya kami memastikan bahwa sumber daya perseroan dimanfaatkan secara efisien,” katanya.

Sebagai bagian dari mata acara RUPS, perseroan juga mengajukan Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo sebagai calon pemegang saham Seri B, untuk persetujuan pemegang saham independen.

Saham Seri B adalah saham dengan hak suara multipel atau SHSM (multiple voting shares/MVS) yang diberikan kepada para pemegang saham yang memenuhi persyaratan sesuai Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021.

“Sebagai investor awal perseroan, Patrick memberikan pandangan sebagai pemegang saham dalam pembentukan kebijakan strategis perseroan, dan berperan sebagai pemimpin dalam manajemen GoTo,” tulis manajemen GoTo.

Perseroan tidak memiliki rencana untuk menerbitkan saham Seri B baru dan dengan demikian, tidak ada dilusi bagi pemegang saham saat ini. Perpindahan kepemilikan saham dengan hak suara multipel (MVS) sehubungan dengan hal tersebut, hanya dapat dilakukan pada individu yang telah disetujui sebagai pemegang saham dengan hak suara multipel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper