Bisnis.com, JAKARTA — Emiten suku cadang otomotif, PT Indospring Tbk. (INDS) akan melakukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10 dari nominal Rp1.000 menjadi Rp100 per saham.
Direktur Indospring Bob Budiono mengungkapkan tujuan utama perseroan melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dengan memperluas basis investor.
"Alasan dan tujuan Perseroan melaksanakan pemecahan saham ini adalah meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia," kata Budiono dalam keterbukaan infromasi, dikutip Senin (6/5/2024).
Sebagai informasi, jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum stock split adalah sebanyak 656,24 juta saham nantinya jika sudah melaksanakan stock split akan bertambah menjadi 6,56 miliar saham.
Untuk memuluskan rencana stock split tersebut, manajemen INDS akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 12 Juni 2024 mendatang.
Jika aksi korporasi tersebut direstui pemegang saham, maka pengumuman stock split dilakukan pada 28 Juni 2024. Sementara itu, tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal lama pada 3 Juli 2024.
Baca Juga
Selanjutnya, perdagangan saham dengan nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 4 Juli 2024. Sedangkan perdagangan saham di pasar tunai dimulai pada akhir Juli 2024.
Manajemen INDS juga menegaskan, belum memiliki agenda /aksi korporasi dalam jangka waktu 6 bulan setelah pemecahan saham (stock split).
Sementara itu, pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (6/5/2024), saham INDS terpantau naik 0,98% dan parkir di level Rp2.070 per saham. Secara year-to-date (ytd), saham INDS telah terkoreksi 16,87%. Kapitalisasi pasar tercatat tembus Rp1,36 triliun.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.