Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Memanas saat Lebaran 2024, Kapasitas PLTU Global Catatkan Rekor

Harga batu bara berjangka kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (11/4) menguat 1,54% atau 2 poin ke level 132 per metrik ton.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.comJAKARTA - Harga batu bara telah menghijau di masa Lebaran 2024, di kala kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia mencatatkan rekor.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Jumat (12/4), harga batu bara berjangka kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (11/4) menguat 1,54% atau 2 poin ke level 132 per metrik ton. 

Kemudian, kontrak pengiriman untuk Juni 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 1,55% atau 2,05 poin ke level US$134,05 per metrik ton. 

Kabar berakhirnya masa penggunaan batu bara di tengah misi dunia dalam mengurangi emisi global tampak tak begitu berdampak signifikan. Hal ini menimbang kabar baru-baru ini bahwa kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global telah mencatatkan rekor tertinggi pada tahun lalu. 

Berdasarkan laporan Global Energy Monitor, disebutkan bahwa kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia meningkat 2% menjadi 2.130 gigawatt.

Nyatanya, China menyumbang sekitar dua pertiga dari peningkatan tersebut, menjadi pemimpin teratas yang kemudian diikuti oleh Indonesia dan India. 

Adapun, China diketahui telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 70 gigawatt pada 2023. Kapasitas tersebut hampir 20 kali lebih besar dibandingkan dengan gabungan seluruh negara lain di dunia.  

Namun di lain sisi, mengutip Reuters, industri baru bata China mengatakan bahwa mereka tidak memperkirakan bahwa impor pada 2024 tidak akan meningkat. Namun, bukti dari kuartal pertama menunjukan bahwa permintaan Negeri Tirai Bambu masih besar. 

Berdasarkan data Kpler, impor China untuk semua jenis batu bara dari pasar lintas laut telah mencapai 97,43 juta metrik ton pada kuartal I/2024, meningkat 16,9% dari 83,36 juta ton pada periode yang sama pada 2023. 

Adapun, tingginya pertumbuhan impor kontras dengan evaluasi yang suram terhadap sektor batu bara China pada konferensi industri di Xiamen pada Maret 2024, dengan konsensus bahwa impor akan tetap datar atau bahkan menurun pada 2024. 

Beralih ke India, mengutip Energyworld, Global Energy Moneter melaporkan bahwa sektor pembangkit listrik tenaga batu bara India mengalami perubahan signifikan pada 2023, dengan penambahan kapasitas pembangkit listrik baru bara sebesar 5,5 gigawatt. Jumlah ini sama dengan jumlah yang sudah diberhentikan oleh Uni Eropa. 

Adapun, hal tersebut mencatatkan penambahan kapasitas batu bara sebesar dua kali lipat dari 2022 dan merupakan tingkat penghentian kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara terendah di India dalam delapan tahun terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg, Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper