Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024. Simak tebaran dividen SMGR tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip pada Jumat (12/4/2024), RUPST akan digelar pada 3 Mei 2024 di Financial Hall Gedung CIMB Niaga Jakarta, mulai pukul 14.00 WIB.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan rapat akan membahas tujuh mata acara, antara lain persetujuan laporan tahunan, penetapan gaji atau honorarium, perubahan anggaran dasar perseroan, hingga perubahan susunan pengurus.
Selain itu, rapat juga akan membahas mata acara terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2023. Dalam agenda tersebut, para pemegang saham biasanya akan mengambil keputusan mengenai pembagian hingga rasio pembayaran dividen.
SMGR dalam lima tahun terakhir tidak pernah absen membagikan dividen. Tahun lalu, misalnya, perseroan menetapkan dividend per share (DPS) Rp245,19 per saham. Total dana yang ditebar sebagai dividen mencapai Rp1,65 triliun atau 70% dari laba bersih 2022.
Adapun pada tahun buku 2021, RUPST SMGR menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp1,02 triliun atau setara dengan Rp172,64 per saham. Sementara, pada 2020, perseroan menetapkan DPS sebesar Rp188,3 per saham.
Sepanjang tahun lalu, SMGR membukukan pendapatan sebesar Rp38,65 triliun. Jumlah ini naik 6,25% dibandingkan realisasi 2022 (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp36,37 triliun.
Pendapatan pada tahun lalu ditopang oleh penjualan kepada pihak ketiga yang berjumlah Rp38,65 triliun, sementara penjualan pihak berelasi berkontribusi Rp2,25 triliun.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut meningkat 10,79% YoY menjadi Rp28,47 triliun. Setelah dikurangi antara pendapatan dan beban pokok, SMGR mencatatkan laba kotor Rp10,17 triliun, turun 4,69% YoY.
Perolehan laba kotor perseroan kembali tergerus oleh beban lainnya. Semisal, beban umum dan administrasi yang meningkat 6,07% YoY menjadi Rp3,34 triliun. Alhasil SMGR memperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3,3 triliun.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, SMGR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,17 triliun, melemah 8,22% YoY. Laba per saham juga turun dari posisi Rp397 menjadi Rp321.
Terkait kinerja laba bersih, Vita menuturkan terdapat penurunan beban pajak tangguhan pada 2022 yang merupakan dampak restrukturisasi internal group perusahaan, sehingga berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi.
“Jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, di 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9% jika dibandingkan tahun 2022,” tutur Vita.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu, SMGR mencatatkan total aset sebesar Rp81,82 triliun atau menurun sebesar 1,37% YoY. Adapun liabilitas juga turun 4,51% YoY menjadi Rp31,76 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp47,8 triliun atau naik 1,19% secara tahunan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.