Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) membukukan kenaikan pendapatan hingga 301% menjadi US$46,63 juta atau setara dengan Rp720,02 miliar sepanjang 2023 (kurs jisdor Rp15.439).
Direktur Utama & CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan peningkatan kinerja keuangan BRMS didukung oleh kenaikan produksi emas dari pabrik ke-2 kami di Palu (Sulawesi).
“Kami berharap pertumbuhan BRMS akan terus berlanjut di tahun 2024 ini mengingat pabrik ke-2 tersebut akan segera mencapai kapasitas penuh di tahun ini, dan konstruksi pabrik ke-3 akan diselesaikan di semester kedua tahun ini,” kata Agus dalam keterangan resmi, Rabu (2/4/2024).
BRMS membukukan laba bersih sebesar US$14,2 juta di 2023, yang merefleksikan kenaikan sebesar 4% dari laba bersih sebesar US$13,7 juta 2022.
Sebagai informasi, pada 2022 terdapat pendapatan lain–lain sebesar US$31,5 juta yang berkontribusi terhadap laba bersih sebesar $ 13,7 juta. Lalu pada 2023, BRMS hanya membukukan pendapatan lain–lain sebesar US$359 ribu.
Berdasarkan catatan dalam laporan keuangan, pendapatan lain-lain di tahun 2022 tersebut terdiri dari penghapusan utang di proyek tambang emas Kerta (Banten), laba bersih di proyek tambang emas Kerta yang dikonsolidasikan secara proportional ke dalam pembukuan BRMS, dan penilaian persediaan atas stockpile bijih-bijih emas yang diakuisisi dari para penambang liar di masa lampau.
Baca Juga
Sementara itu, BRMS mencatatkan produksi emas sepanjang 2023 sebesar 23.270 troy ounce atau naik 330% dibandingkan dengan produksi 2022 sebesar 5.415 troy ounce.
Adapun untuk ASP, penjualan emas BRMS memiliki harga jual sebesar US$1.930 per troy ounce atau naik 8% dibandingkan dengan ASP 2022 sebesar US$1.795 per troy ounce.