Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Crazy Rich Edwin Soeryadjaya Serok Lagi Saham SRTG

Salah satu orang terkaya di Indonesia, Edwin Soeryadjaya, terpantau tengah getol menambah kepemilikan saham SRTG.
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kedua kanan) dan putranya Presiden Direktur Saratoga Michael W. P Soeryadjaya (kiri)./Bisnis - Nurul Hidayatrn
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kedua kanan) dan putranya Presiden Direktur Saratoga Michael W. P Soeryadjaya (kiri)./Bisnis - Nurul Hidayatrn

Bisnis.com, JAKARTA — Crazy Rich Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali menyerok saham SRTG yang masih bergerak dalam tren negatif pada periode berjalan 2024.

Pergerakan harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) masih mencetak return negatif year-to-date (ytd) 2024.

Saham SRTG parkir di Rp1.445 pada akhir perdagangan Kamis (28/3/2024). Posisi itu mencerminkan koreksi 11,89% untuk periode berjalan 2024.

Di tengah tren negatif pergerakan saham SRTG, konglomerat Edwin Soeryadjaya terpantau kembali menambah kepemilikan.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah saham MDKA yang dipegang oleh Edwin bertambah 365.000 menjadi 4,75 miliar atau setara dengan 35,05% pada 27 Maret 2024.

Sebelumnya, Edwin memborong 7,03 juta lembar saham SRTG pada 21 Maret 2024. Alhasil, jumlah yang dipegang bertambah menjadi 4,75 miliar atau setara dengan 35,02%.

Sebagai catatan, Saratoga mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) senilai Rp48,9 triliun pada 2023, capaian itu turun 20% dibandingkan periode sama 2022.

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, SRTG mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp10,14 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencatatkan laba Rp4,61 triliun. 

Penyebabnya, Saratoga membukukan kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun, dibandingkan periode sama 2022 yang mencatatkan keuntungan sebesar Rp3,72 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan turunnya NAV Saratoga 20% disebabkan oleh gejolak harga komoditas sepanjang 2023 telah berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

“Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper