Bisnis.com, JAKARTA — Crazy Rich Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali menyerok saham SRTG yang masih bergerak dalam tren negatif pada periode berjalan 2024.
Pergerakan harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) masih mencetak return negatif year-to-date (ytd) 2024.
Saham SRTG parkir di Rp1.445 pada akhir perdagangan Kamis (28/3/2024). Posisi itu mencerminkan koreksi 11,89% untuk periode berjalan 2024.
Di tengah tren negatif pergerakan saham SRTG, konglomerat Edwin Soeryadjaya terpantau kembali menambah kepemilikan.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah saham MDKA yang dipegang oleh Edwin bertambah 365.000 menjadi 4,75 miliar atau setara dengan 35,05% pada 27 Maret 2024.
Sebelumnya, Edwin memborong 7,03 juta lembar saham SRTG pada 21 Maret 2024. Alhasil, jumlah yang dipegang bertambah menjadi 4,75 miliar atau setara dengan 35,02%.
Baca Juga
Sebagai catatan, Saratoga mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) senilai Rp48,9 triliun pada 2023, capaian itu turun 20% dibandingkan periode sama 2022.
Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, SRTG mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp10,14 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencatatkan laba Rp4,61 triliun.
Penyebabnya, Saratoga membukukan kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun, dibandingkan periode sama 2022 yang mencatatkan keuntungan sebesar Rp3,72 triliun.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan turunnya NAV Saratoga 20% disebabkan oleh gejolak harga komoditas sepanjang 2023 telah berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
“Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” ujarnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.