Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi Rp24,6 triliun pada 2023. Analis melihat masih terdapat prospek yang baik bagi TLKM di tahun ini.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai prospek kinerja TLKM pada 2024 diperkirakan masih akan positif. Meski demikian, kata dia, terdapat risiko yang perlu diwaspadai oleh investor.
"Terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti persaingan ketat, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi global yang tidak stabil," kata Sukarno, dihubungi Senin (25/3/2024).
Sementara itu, kata dia, faktor pendorong utama kinerja TLKM adalah meningkatnya permintaan layanan digital, pemulihan ekonomi nasional, dan kontribusi dari bisnis digital.
Meski demikian, hasil dari peningkatan laba bersih ini tidak direspon baik oleh investor di lantai pasar saham hari ini. Saham TLKM turun dalam hingga 4,36% ke level Rp3.730 pada perdagangan hari ini.
Investment Analyst Stockbit Sekuritas Arvin Lienardi dalam risetnya menjelaskan hasil laba bersih yang lebih rendah dari estimasi direspons negatif oleh market dan membuat investor melepas saham TLKM.
Baca Juga
Arvin menjelaskan laba bersih 2023 yang berada di bawah estimasi konsensus disebabkan hasil kuartal IV/2023 yang cukup rendah, mengingat hasil selama 9 bulan 2023 TLKM telah memenuhi 79,4% dari laba bersih 2023.
Dia menuturkan, TLKM mencatatkan laba bersih Rp5,1 triliun selama kuartal IV/2023, yang ditekan oleh pendapatan yang cenderung flat sebesar Rp38 triliun. Sementara itu, beban usaha TLKM secara kuartal ke kuartal meningkat 11,1% di kuartal IV/2023, sehingga margin usaha TLKM terkontraksi menjadi 26,2% di kuartal terakhir 2023.
Stockbit Sekuritas juga mencatat laba bersih TLKM selama 2023 setara dengan earning per share sebesar Rp247,9 per saham.
Di sisi lain, Arvin menuturkan dalam public expose pada November 2023, manajemen TLKM mengatakan akan membagikan dividen dengan payout ratio 60%–80%, yang mengindikasikan dividen per saham sekitar Rp149–Rp198 per lembar berdasarkan laba bersih 2023. Jumlah ini menurut Arvin mencerminkan dividend yield sekitar 3,9%-5,2% berdasarkan harga saham TLKM per penutupan sesi I hari ini, Senin (25/3/2024).
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.