Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan alat berat entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat turun pada awal tahun 2024.
UNTR melaporkan penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 518 unit per Januari 2024, turun 24,4% dibandingkan dengan periode yang sama Januari 2023 sebanyak 686 unit.
Berdasarkan laporan bulanan UNTR pada Januari 2024, penjualan Komatsu berjumlah 518 unit, naik dari realisasi penjualan Januari 2023 yang mencapai 518 unit.
Penjualan ke sektor pertambangan mendominasi dengan porsi kontribusi terbesar hingga 65%. Kemudian, disusul sektor kehutanan 16%, konstruksi 10%, dan agribisnis 9%. Adapun pangsa pasar Komatsu secara year to date per Januari berada di angka 34%.
Dari segmen produksi batu bara, UNTR melalui Pamapersada Nusantara (PAMA) telah memproduksi 9,3 juta ton pada bulan pertama 2024. Realisasi tersebut lebih tinggi daripada produksi Januari 2023 yang mencapai 8,5 juta ton.
Penjualan batu bara UNTR melalui Tuah Turangga Agung pada Januari 2024 mencapai 1,27 juta ton, melesat dari Januari 2023 sejumlah 995.000 ton.
Baca Juga
Untuk komoditas emas, UNTR melaporkan Agincourt Resources belum mencatatkan produksi emas selama Januari 2024.
Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis mengatakan kosongnya penjualan emas Agincourt Resources ini dikarenakan UNTR masih menunggu persetujuan RKAB, sehingga UNTR belum dapat melakukan penjualan emas untuk Januari.
Sebelumnya, Head of Research Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu memperkirakan akan terjadi penurunan kinerja untuk UNTR karena melemahnya harga komoditas terutama batu bara.
"Selain itu, permintaan alat berat diperkirakan akan melemah karena siklus bisnis yang sedang down trend," kata Chandra kepada Bisnis, Selasa (27/2/2024).
Di samping itu, lanjut Chandra, UNTR terus mendorong investasi ke arah nikel dan emas untuk memberikan alternatif pendapatan terhadap batu bara dan menjadi lebih dekat dengan komoditas hijau.
Chandra memandang investasi UNTR di nikel dan emas akan lebih berdampak dalam jangka menengah dan panjang karena ada beberapa proyek yang masih berada di tahap awal investasi.
Adapun Yuanta Sekuritas masih merekomendasikan buy untuk UNTR dengan target harga Rp29.400 per saham.