Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Bisnis Sektor Swasta dan Investasi Asing Jika Pemilu Dua Putaran

Berikut proyeksi mengenai kondisi bisnis sektor swasta yang akan terjadi jika pemilu akan berlangsung selama dua putaran.
Kepala Ekonom Josua Pardede di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (5/12/2022)./Bisnis- Ni Luh Angela
Kepala Ekonom Josua Pardede di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (5/12/2022)./Bisnis- Ni Luh Angela

Bisnis.com, JAKARTA -  Head of Industry & Regional Research Bank Permata Adjie Harisandi menuturkan bahwa Foreign direct investment (FDI) akan berpengaruh signifikan dengan adanya pemilihan umum (pemilu) di Indonesia, yang juga dapat berdampak pada investor swasta. 

Adjie dalam Indonesia Economic Review 2023 menuturkan bahwa investasi asing paling terganggu terkait dengan pemilu yang terjadi di Indonesia, lantaran investor asing lebih meninjau lebih menyeluruh. “Dari investasi asing itulah yang mungkin akan lebih terpengaruh karena memang investor asing itu cenderung lebih melihat kebijakan secara menyeluruh gitu, Terkait dengan investasinya di Indonesia yang dilakukan kedepannya,” terangnya pada Rabu (7/2/2024).

Adapun, penilaian tersebut dinilai berdasarkan kinerja pada kuartal IV/2023, dengan FDI yang melambat cukup signifikan. Lalu, jika melihat dari sisi domestic investmentAdjie menilai pertumbuhan yang relatif cukup tinggi. Berdasarkan catatannya, domestic investment pada kuartal IV/2023 masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal III/2023, dengan pertumbuhan sebesar 29,9%.

Menurutnya hal tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa investor-investor domestik relatif sudah tidak terlalu terpengaruh dari perhelatan politik seperti pemilu, dan lebih cenderung mempengaruhi investor-investor asing. 

“Dengan adanya indikasi ini, kami memperkirakan sektor-sektor yang mengandalkan investor-investor domestik ini cenderung masih akan bisnis as usual,” jelas Adjie, baik dalam satu putaran atau dua putaran. 

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga menuturkan bahwa menjelang Pemilu 2024 para investor akan lebih cenderung bersikap wait and see. Namun pasca pemilu umumnya investasi akan cenderung kembali meningkat.

Kemudian jika melihat dari berbagai lembaga pemeringkat seperti S&P Global Ratings, Moody's dan Fitch Ratings, Indonesia masih dalam rating investment grade. Dari sisi kebijakan moneter dan fiskal, Indonesia juga masih akomodatif dalam 2-3 tahun terakhir. Menimbang hal tersebut, menurut Josua harapannya dapat memberikan tingkat kepercayaan bagi para investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper