Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) membidik target pendapatan hingga Rp2 triliun dengan laba bersih sekitar Rp900 miliar sepanjang 2024.
Direktur Utama Faisal Mohamad Nur mengatakan pihaknya memproyeksikan pendapatan ALII dapat mencapai Rp2 triliun dan Rp900 miliar untuk laba bersih. Target tersebut akan ditopang oleh volume pengangkutan batu bara yang naik 2 kali lipat.
“Untuk 2024 untuk mengangkut 7 juta ton baru bara, tahun lalu hanya 2,7 juta ton. tahun ini kita sudah ada kontrak,” kata Faisal dalam konferensi pers, Rabu (7/2/2024).
Lebih lanjut ALII memiliki 2 pelanggan emiten batu bara dengan total kontrak 7 juta ton tahun 2024. Faisal mengatakan kontrak dengan dua tambang ini adalah kontrak yang akan berlaku sepanjang tambang beroperasi.
Sebagai gambaran, ALII melaporkan pendapatan sebesar Rp662,88 miliar, yang menandai kenaikan sebesar 73,96% dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pendapatannya mencapai Rp381,04 miliar.
Sektor pendapatan ALII masih didominasi oleh pendapatan dari pihak terkait sebesar Rp592,31 miliar, sementara pendapatan dari pihak ketiga hanya mencapai Rp70,56 miliar.
Baca Juga
Bersamaan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok juga mengalami peningkatan menjadi Rp368,01 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp235,12 miliar.
Peningkatan pendapatan menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp163,72 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 105,91% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp79,51 miliar.
ALII mencatat total liabilitas sebesar Rp1,24 triliun, dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp312,34 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp928,50 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan akhir 2022 yang sebesar Rp1,05 triliun.
Sementara itu, total ekuitas tercatat naik menjadi Rp614,30 miliar dibandingkan dengan periode akhir 2022 yang mencapai Rp347,67 miliar. Dengan demikian, total aset yang dimiliki ALII mencapai Rp1,85 triliun.