Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung soal banyaknya tindak pidana penipuan (fraud) di lingkup pasar modal, termasuk maraknya fenomena investasi bodong.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan, banyaknya tindakan fraud di pasar modal itu disebabkan oleh kelalaian, dan perlu diwaspadai oleh para investor. Menurutnya, penindakan terhadap pelanggaran di pasar modal merupakan ranah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Saya kira ini masalah ya, ini karena ada mekanisme oversight [kelalaian], mungkin ini ranahnya OJK. Tapi yang paling inti bahwa para investor harus hati-hati dan harus belajar," ujar Prabowo dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024, Rabu (31/1/2024).
Prabowo menjelaskan, fenomena pelanggaran di pasar modal, termasuk investasi bodong tak hanya terjadi di Indonesia. Melainkan sudah menjadi fenomena serius di berbagai negara.
"Ini penyakit ratusan tahun sudah ada di mana-mana, banyak orang mau menipu klien. Jadi ini klasik, ini merupakan ancaman di bidang pekerjaan ini. Di setiap pasar modal, pasti ada fraud," jelasnya.
Alhasil, jika terpilih menjadi presiden RI, Prabowo mengatakan akan memperketat aturan dan penegakkan hukum di pasar modal untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran tersebut, termasuk melakukan uji tuntas (due dilligence), dan background checking.
Baca Juga
Prabowo juga mengimbau para investor perlu hati-hati, pasalnya, banyak emiten yang menjadikan initial public offering (IPO) sebagai exit strategy, padahal secara fundamental mencatatkan kinerja kurang baik.
"Yang harus kita lakukan adalah memperketat oversight, semua yang terlibat harus ada due diligence, background check, dan badan-badan yang terlibat harus memberikan view, kalau ada pedagang pasar modal yang tabrak lari, harus dihindari,” pungkasnya.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya mengapresiasi rencana Prabowo yang berencana meningkatkan penegakkan hukum di pasar modal. Sebab, perlindungan investor merupakan salah satu fokus utama dari BEI.
“Oh tentu hal-hal seperti itu kami dukung ya, kalau dari Bursa selama ini, ada tiga hal yang selalu kami sampaikan pendalaman pasar, perlindungan investor, konektivitas dengan bursa-bursa regional. Poin keduanya adalah perlindungan investor,” ujar Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI pada Rabu, (31/1/2024).
Jeffrey mengatakan, perlindungan investor merupakan hal yang sangat penting bagi otoritas pasar modal, dan BEI menyambut baik jika ada kandidat capres yang fokus terhadap hal tersebut.
Adapun, Prabowo mengunjungi BEI pada Rabu, (31/1/2024) ditemani oleh konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir yang menakhodai emiten batu bara, PT Adaro Indonesia Tbk. (ADRO). Selain itu, ada juga eks politisi PDIP Maruarar Sirait dan pengusaha Pieter Tanuri pemilik emiten Bali United (BOLA).
Sebagai tambahan informasi, sepanjang tahun 2023 OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di pasar modal kepada 165 pihak yang terdiri dari sanksi administratif berupa denda sebesar Rp86,09 miliar, 15 pencabutan izin, 1 pembekuan izin, 73 perintah tertulis, dan 26 peringatan tertulis.