Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (18/1/2024) setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.630-Rp15.690 per dolar AS pada hari ini.
Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,32% atau 50,5 poin ke level Rp15.643 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau menguat 0,08% ke posisi 103,43.
Sejumlah mata uang kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS, misalnya dolar Singapura turun 0,15%, yen Jepang turun 0,47%, dolar Taiwan ambles 0,57%, dan won Korea merosot 0,97%.
Berikutnya, ringgit Malaysia melemah 0,52%, yuan China turun 0,13%, peso Filipina turun 0,13%, dan baht Thailand turun 0,27%. Hanya dolar Hongkong yang terpantau menguat 0,04%.
Ibrahim Assuaibi mengatakan, keputusan BI untuk menahan suku bunga di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2024 sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stabilitas.
Baca Juga
"Selain itu, ini merupakan langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3% plus minus 1% pada 2023 dan 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024," ujar Ibrahim dalam risetnya Rabu, (17/1/2024).
Menurutnya, ada beberapa alasan BI menahan suku bunga acuan, di antaranya yaitu ketidakpastian global dan tingkat inflasi di negara maju terutama AS yang menimbulkan ketidakpastian kebijakan suku bunga global ke depannya.
Inflasi AS pada Desember 2023 mencapai 3,4% secara tahunan, naik dari 3,1% pada November 2023. Penurunan harga energi global, tertahan akibat eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama terkait gangguan di Laut Merah.
Dari sentimen global, Gubernur The Fed Christopher Waller mengisyaratkan untuk menunda penurunan suku bunga. Alhasil, dolar AS naik ke level tertinggi dalam satu bulan, dan juga memicu lonjakan tajam dalam imbal hasil Treasury AS, dengan tenor 10 tahun melewati angka 4%.
Dia mengatakan, pelaku pasar terlihat sedikit mengurangi taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga bank sentral pada Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch. Pasar melihat peluang 62,8% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, turun dari 66,1% yang terlihat pada sehari sebelumnya.
Dari Asia, rilis Produk Domestik Bruto China pada kuartal IV/2023 tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 5,2%. Pertumbuhan PDB tahunan mencapai 5,2%, mengalahkan target Beijing sebesar 5% pada 2023.
Pandangan BI
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil.
Hal ini tercermin dari depresiasi nilai tukar rupiah yang hanya sebesar 1,24% dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023.
Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah kata Perry didukung oleh kebijakan stabilisasi BI dan kembali masuknya aliran portofolio asing, sejalan dengan tetap menariknya imbal hasil aset keuangan domestik dan tetap positifnya prospek ekonomi Indonesia.
“Perkembangan nilai tukar rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Won Korea Selatan yang masing-masing tercatat melemah sebesar 1,95%, 2,82%, dan 3,24%,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (17/1/2024).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6% pada Rabu (17/1/2024).
Ke depan, Perry mengatakan nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat. Perkembangan ini akan didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan dolar AS.
Lebih lanjut, positifnya perkembangan nilai tukar rupiah ke depan juga didukung kebijakan stabilisasi BI serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
“Koordinasi erat antara BI dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus diperkuat untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor SDA sejalan dengan PP No. 36/2023,” tutur Perry.
Simak pergerakan niai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.
Rupiah ditutup naik 19,50 poin atau 0,12% menjadi Rp15.623,5 per dolar AS, bersama penguatan mata uang Asia lainnya.
Indeks dolar AS turun 0,18% ke level 103,263.
Pukul 14.10 WIB, rupiah naik 19 poin atau 0,12% ke level Rp15.624 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,24% ke level 103,20.
Rupiah pukul 12.00 WIB naik 8 poin atau 0,05% menjadi Rp15.635 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,18% ke level 103,266.
Pukul 10.10 WIB, rupiah naik 10 poin atau 0,06% ke level Rp15.633 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,15% ke level 103,29.
Rupiah naik 18 poin atau 0,12% menjadi Rp15.625 per dolar As per pukul 09.09 WIB.
Indeks dolar AS turun 0,19% ke level 103,258.