Bisnis.com, JAKARTA - Mantan emiten batu bara PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS) berencana menyuntik modal PT Rans Prestisius Klub Sepak Bola (RANS FC) milik Raffi Ahmad. Rencana itu sejalan dengan keputusan AIMS beralih dari bisnis batu bara ke bisnis entertainment dan lifestyle.
Manajemen AIMS mengatakan pihaknya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT RANS Entertainment Indonesia (RANS) sebagai salah satu pemegang saham PT Rans Prestisius Klub Sepak Bola (RANS FC).
“Dalam Nota Kesepemahaman (MoU) tersebut, Perseroan dan RANS sepakat bahwa dikemudian hari, Perseroan dapat melakukan investasi baik dalam bentuk penyetoran modal ataupun jual beli saham pada RANS FC,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, Rabu (27/12/2023).
Adapun rincian rencana investasi tersebut masih akan dinegosiasikan lebih lanjut antara para pihak yang kesepakatannya akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan perjanjian definitif.
Manajemen mengklaim kesepakatan ini tidak berdampak negatif melainkan diharapkan akan meningkatkan pendapatan Perseroan di masa depan apabila Rencana Investasi terlaksana.
Di sisi lain, AIMS sendiri mengatakan tidak akan melanjutkan bisnis batu bara lagi. Pada paparan publik sebelumnya, AIMS menyebut bisnis batu bara sudah tidak menarik lagi.
Baca Juga
Perseroan memutuskan untuk mengubah bidang usaha, Perseroan melihat potensi bisnis yang lebih produktif dan menjanjikan serta masih rendah tingkat persaingannya yaitu pada industri terkait entertainment & lifestyle.
Sementara itu, AIMS juga menganggarkan belanja modal sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar sepanjang 2024. Capex tersebut digunakan sebagian besar untuk menyuntik perusahaan-perusahaan yang sedang dibidik.
“Perseroan memutuskan untuk menjadi pusat F&B sehingga perusahaan memiliki beberapa anak usaha dan kriteria yang akan diincar Perseroan adalah perusahaan yang sehat serta sedang bertumbuh sehingga memungkinkan untuk bisa bertumbuh dan maju bersama,” tulis manajemen.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.