Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Jumbo Bisa All Time High saat The Fed Pangkas Suku Bunga 2024

Analis memprediksi saham-saham yang terpantau akan menuju all time high yaitu saham perbankan big cap seperti BBNI, BBRI, BMRI dan menyusul BBCA.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham diramal akan melanjutkan penguatan menuju all time high (ATH) setelah Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed memberikan sinyal akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada 2024.

Sebagaimana diketahui, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% pada Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2023.

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan, The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunga di level tersebut pada kuartal I/2024, baru kemudian akan dipangkas secara bertahap hingga akhir tahun.

"Pada kuartal II/2024, The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga sebesar 25 bps. Penurunan suku bunga akan terus berlanjut pada kuartal ketiga dan keempat 2024, dengan kemungkinan suku bunga Fed akan turun ke level 4,5% pada akhir 2024," ujar Shin kepada Bisnis, Kamis, (14/12/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, sejumlah saham yang berpotensi diuntungkan dari penurunan suku bunga The Fed adalah saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti saham perbankan, asuransi, properti dan real estate. Menurutnya, saham-saham tersebut akan lebih murah karena biaya pinjaman yang lebih rendah.

"Untuk saham yang terpantau akan menuju all time high yaitu saham perbankan big cap seperti BBNI, BBRI, BMRI dan menyusul BBCA. Prospek saham-saham tersebut selalu positif. Rekomendasi bisa hold atau buy, dengan target harga yang disesuaikan dengan kondisi pasar," kata dia.

Pada penutupan perdagangan Kamis, (14/12/2023), saham BBCA menguat 4,32% ke level Rp9.050 per saham, diikuti saham BMRI yang naik 3,93% ke level Rp5.950. Saham BBRI juga menguat 4,72% ke level Rp5.550, dan saham BBNI naik 3,38% ke level Rp5.350.

Selain suku bunga The Fed, menurutnya ada beberapa sentimen di pasar saham yang perlu dicermati investor, antara lain inflasi, perlambatan ekonomi, geopolitik dan Pemilu 2024.

Senada, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif, memungkinkan Bank Indonesia (BI) rate ikut diturunkan sehingga menguntungkan sektor properti dan perbankan.

Namun, menurutnya sejumlah saham yang menembus all time high masih dari saham-saham milik Prajogo Pangestu, yaitu BREN, BRPT, TPIA, CUAN, dan PTRO.

"Sepengamatan saya, saham-saham yang all time high masih dari grup Prajogo Pangestu, rekomendasi saya cicil jual bertahap. Karena ATH belum ada resistance, maka saya belum memberikan target harga," kata William kepada Bisnis.

William mengatakan, sentimen politik juga masih akan mempengaruhi pasar saham, setidaknya hingga hasil pemilihan presiden 2024 sudah diumumkan.

_________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper