Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah Meski BRPT Melesat, Tertekan GOTO-BREN

IHSG melemah pada awal perdagangan Senin (11/12/2023), tertekan saham GOTO, BBCA, BBRI, hingga BREN.
IHSG melemah pada awal perdagangan Senin (11/12/2023), tertekan saham GOTO, BBCA, BBRI, hingga BREN. Bisnis/Suselo Jati
IHSG melemah pada awal perdagangan Senin (11/12/2023), tertekan saham GOTO, BBCA, BBRI, hingga BREN. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan Senin (11/12/2023), tertekan saham GOTO, BBCA, BBRI, hingga BREN.

IHSG melemah 0,35% atau 24,89 poin menjadi 7.134,70 pada awal perdagangan pukul 09.16 WIB. Terpantau 200 saham naik, 224 saham melemah, dan 208 saham stagnan.

Saham GOTO menjadi yang paling laris pagi ini dengan transaksi saham Rp515,3 miliar. Namun, saham GOTO anjlok 5,56% menjadi Rp102, meski Tokopedia disuntik oleh TikTok.

Sementara itu, saham BRPT milik Prajogo Pangestu masih melonjak 9,43% menjadi Rp1.915. Saham big caps lainnya seperti BBCA, BBRI, BREN melemah.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan Jumat (8/12/2023), IHSG ditutup naik +0,35% atau +24,97 poin di level 7.159,59. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dan melemah terbatas dalam range 7.090-7.200.

Sementara itu, dalam sepekan (4-8 Desember 2023) IHSG menguat 1,41%, akselerasi tersebut menambah reli IHSG yang ditutup positif dalam 6 minggu beruntun.

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2023 tercatat sebesar 123,6. Meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 124,3, posisi IKK pada November 2023 masih berada di level optimis.

Indeks konsumen tetap solid di tengah tingginya tingkat suku bunga sebesar 6% akibat ditopang oleh stimulus fiskal dari pemerintah, seperti program PPN DTP dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Dari mancanegara, data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tercatat kokoh meskipun suku bunga telah naik ke level tertinggi sejak 2001. Pada November 2023, tingkat pengangguran (unemployment rate) tercatat 3,7%, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 3,9% dan rata-rata 50 tahun terakhir sebesar 6,2%.

Pada periode yang sama, non-farm payroll juga meningkat menjadi 199 ribu, dibandingkan bulan Oktober 2023 sebesar 150 ribu. Hal ini memberikan kekhawatiran pelaku pasar akan inflasi yang masih jauh di atas target The Fed sebesar 2%. Rilis tersebut juga membawa kenaikan imbal hasil US Treasury +1,88% ke level 4,23% pada Jumat (8/12).

Dari Asia, pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang pada Kuartal III-2023 terkoreksi 2,9% yoy akibat melemahnya konsumsi dan ekspor. PDB tersebut juga merosot dibandingkan kuartal sebelumnya, dimana tercatat tumbuh 3,6% yoy.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG rawan uji support level 7.100 dengan resistance di posisi 7.200 dan pivot di level 7.150. Rally IHSG mulai terbatas, dengan terbentuk upper shadow panjang di Jumat (8/12/2023). 

“Stochastic RSI mengindikasikan pembentukan deathcross di overbought area. Dengan demikian, IHSG diperkirakan rawan koreksi ke support level 7100,” katanya dalam riset harian, dikutip Minggu (10/12/2023). 

Hingga penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG mencatatkan level Rp7.159 atau mengalami kenaikan sebesar 0,35%. Secara year-to-date, IHSG telah mengalami peningkatan sebesar 4,51%. 

Perdagangan Jumat ditutup dengan 228 saham menguat, 297 saham melemah, serta 240 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.506,11 triliun.

Mayoritas sentimen yang akan mempengaruhi IHSG Senin berasal dari data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Salah satunya adalah AS yang akan merilis data tingkat pengangguran dan inflasi per November 2023. Data ekonomi terbaru AS meningkatkan peluang The Fed untuk menahan suku bunga acuan di FOMC 13 Desember 2023 mendatang.

Menyusul FOMC The Fed, ECB dan BoE juga akan mengadakan pertemuan pada pekan depan pada Kamis (14/12/2023). ECB dan BoE diperkirakan akan mengambil langkah yang sama, dengan menahan suku bunga acuan di 5,25% dan 4,5% pada pertemuan Desember 2023.

Dari regional, China akan merilis data inflasi yang diperkirakan deflasi sebesar 0,1% untuk November 2023. Selain itu, China juga akan merilis China New Yuan Loans yang diperkirakan naik ke 1,300 miliar yuan di November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper