Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan otobus (PO), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) memproyeksikan kenaikan penumpang hingga 15% pada momentum liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Direktur LRNA Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, potensi kenaikan penumpang pada momentum Nataru tahun ini seharusnya lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Pasalnya, tahun lalu pergerakan masyarakat masih dibayangi pandemi Covid-19.
"Seharusnya lebih baik dibanding 2022, namun seberapa tinggi kenaikannya, mari kita lihat bersama. Prediksi saya tidak akan lebih dari 10% sampai 15% dibanding tahun 2022," ujar Dwi kepada Bisnis, Kamis, (7/12/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya akan mengerahkan seluruh armada bus Lorena yang dimiliki oleh perseroan. Namun, menurutnya untuk menyambut momen Nataru tahun ini tidak ada penambahan armada bus baru.
Sebagai informasi, sejauh ini perseroan memiliki sekitar 250 unit bus Lorena yang melayani jaringan trayek di Pulau Sumatra, Jawa, hingga Bali.
Selain itu, layanan utama yang disediakan oleh LRNA mencakup bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Transjabodetabek, Jabodetabek Residence Connexion (JRC), dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC).
Baca Juga
"Armada bus kami sekitar 250 unit. Potensi kenaikan permintaannya merata di seluruh trayek untuk momen Nataru," pungkas Dwi.
Ditinjau secara kinerja keuangannya, pendapatan LRNA terpantau naik menjadi Rp70,54 miliar per kuartal III/2023. Angka ini naik 3,77% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu Rp67,98 miliar.
Meski pendapatan naik, beban pendapatan langsung perseroan tercatat turun 18,93% yoy menjadi Rp49,04 miliar per kuartal III/2023 dibandingkan dengan Rp60,49 miliar per kuartal yang sama tahun lalu.
Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan keuangan Rp2,12 miliar naik dibandingkan dengan Rp1,48 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun beban keuangan naik 29,42 yoy, menjadi Rp971,02 juta dari sebelumnya Rp750,31 juta.
Alhasil, LRNA berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,14 miliar dibandingkan rugi Rp10,61 miliar pada kuartal III/2023.