Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghimpun dana initial public offering (IPO) sebesar Rp53,92 triliun sampai dengan 1 Desember.
Bursa Efek Indonesia melaporkan telah tercatat 78 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp53,92 Triliun.
Emiten terakhir yang mencatatkan namanya adalah PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) yang melantai di BEI pada hari ini, Kamis (30/11/2023).
AYAM melantai setelah melepas sebanyak-banyaknya 800 juta saham dengan nominal Rp25 per saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Alhasil, dengan harga IPO Rp100 per saham, AYAM berpeluang meraih dana segar Rp80 miliar. Sebelumnya, AYAM memberikan rentang harga penawaran awal Rp100-Rp110 per saham
Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO perseroan akan digunakan sekitar Rp40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca Juga
Kemudian, sekitar Rp15,52 miliar akan digunakan untuk untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, sekaligus pembangunan fasilitas hatchery atau fasilitas penetasan telur baru.
Selanjutnya sekitar Rp11,53 miliar dana IPO akan digunakan untuk melunasi seluruh utang usaha perseroan kepada entitas anak, PT Janu Putra Abadi (JPA) yang sahamnya dimiliki 20% oleh perseroan. Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Di sisi lain, BEI masih memiliki 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Sekitar 15 perusahaan masuk dalam kategori asset skala menengah dengan nilai Antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.
Lalu, 10 perusahaan besar dengan asset di atas Rp250 miliar dan 1 perusahaan breast kecil dengan nilai di bawah Rp50 miliar.
Berikut ini calon emiten IPO berdasarkan sektornya adalah sebagai berikut:
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials.
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals.
• 3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
• 2 Perusahaan dari sektor Energy.
• 1 Perusahaan dari sektor Financials.
• 1 Perusahaan dari sektor Healthcare.
• 4 Perusahaan dari sektor Industrials.
• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
• 0 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
• 2 Perusahaan dari sektor Technology.
• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.