Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (1/12): Batu Bara Menguat 4,38%, CPO Juga Menghijau

Harga komoditas batu bara dan CPO pada penutupan perdagangan kemarin mengalami penguatan.
Ilustrasi kapal tug tengah menarik tongkang batu bara. /transpowermarine.com
Ilustrasi kapal tug tengah menarik tongkang batu bara. /transpowermarine.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara menguat menjelang pertemuan COP28. Sedangkan, CPO menguat ketika ekspor November 2023 Malaysia melebihi ekspektasi

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari 2024 pada perdagangan Kamis (30/11/2023) menguat 4,38% atau 5,60 poin ke level US$133,500 per metrik ton. Adapun, kontrak untuk Desember 2023 juga menguat 3,36% atau 4,30 poin ke level US$132,15 per metrik ton.

Mengutip ReutersJumat (1/12), peningkatan harga batu bara beringan dengan ekspansi di India. Negara para dewa itu mencapai rekor baru produksi listrik dari batu bara per Oktober 2023. Peningkatan produksi listrik dari batu bara itu seiring turunnya daya dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Penutunan debet air itu setelah hujan muson yang lebih rendah dari biasanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi pada Kamis (30/11) sebelum berangkat ke COP28, menuturkan negara-negara dengan perekonomian berkembang membutuhkan pendanaan iklim, bantuan teknologi, dan hak untuk mengejar pembangunan.

Adapun pada COP28, negara-negara terbagi dalam keputusan untuk  mengutamakan pengurangan batu bara, minyak, dan gas, atau meningkatkan teknologi untuk mengurangi dampak iklim dari bahan bakar fosil.

China juga telah  menonaktifkan 70,45 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga batu bara dalam satu dekade terakhir, dan membangun kapasitas energi terbarukan yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain. 

Namun para analis menuturkan bahwa penggunaan batu bara China dapat mencapai puncaknya pada tahun ini.

Harga CPO 

Harga kontrak acuan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit di bursa derivatif Malaysia pada Februari 2024 menguat 23 poin menjadi 3,895 ringgit per metrik ton.  Kemudian, untuk kontrak Desember 2023 menguat 21 poin menjadi 3,755 ringgit per metrik ton.

Harga minyak sawit berjangka Malaysia mengalami kenaikan pada hari Kamis (30/11), didukung oleh volume ekspor November 2023 yang melebihi ekspektasi, meskipun kurangnya pesanan baru dari importir menahan harga.

“Meningkatnya margin dan paritas impor di negara-negara pembeli utama seperti China dan India yang sedang melakukan restocking, serta menguatnya konsumsi domestik selama 10 hari terakhir ini, telah mendorong permintaan kelapa sawit untuk bulan November yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebelumnya,” jelas direktur dari konsultan komoditas berbasis di Singapura, Apricus 8 Pte Ltd, Marcello Cultrera.

Pada Kamis (30/11) Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia menunjukkan bahwa Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada bulan November 2023 meningkat antara 2%-11% dari bulan sebelumnya. 

Kepala riset di Sunvin Group, sebuah broker minyak nabati berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menuturkan bahwa kenaikan bea keluar dan pungutan ekspor minyak sawit dari produsen utama Indonesia juga membantu mendukung pasar. 

Namun, menurutnya, kurangnya pembelian baru dari tujuan-tujuan utama terjadi karena tingginya stok dan melemahnya permintaan membebani harga. 

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Analis teknikal Reuters, Wang Tao, sebelumnya menuturkan bahwa minyak kelapa sawit mungkin akan menguji kembali support 3.840 ringgit per metrik ton. Jika menurun di bawahnya, maka akan ‘membuka jalan’ menuju 3.805 ringgit. 

Berdasarkan data Bloomberg, ringgit Malaysia menguat 0,19% terhadap dolar. Menguatnya ringgit membuat minyak sawit kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper