Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) mencatatkan penurunan laba bersih per kuartal III/2023. Di lain sisi, pendapatan perseroan justru naik signifikan.
Mengacu laporan keuangan di laman BEI, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MIKA turun 7,80% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp686,1 miliar, dibandingkan periode 9 bulan pertama 2022 sebesar Rp744,18 miliar.
Pada saat yang sama, pendapatan MIKA justru terpantau naik 2,73% yoy menjadi Rp3,15 triliun per 30 September 2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp3,07 triliun.
Direktur Mitra Keluarga Joyce V. Handajani mengatakan, turunnya laba bersih MIKA pada kuartal III/2023 disebabkan karena melandainya angka pasien Covid-19 yang sempat mendominasi dan berdampak terhadap pendapatan MIKA pada periode yang sama tahun 2022.
"Sehingga memang ada perbedaan antara dari segi intensitas pendapatan antara Covid versus non-Covid, dan Covid jauh lebih tinggi [tahun 2022], sehingga menyebabkan gross-profit maupun operating profit mengalami penurunan," ujar Joyce dalam paparan publik pada Senin, (27/11/2023).
Selain itu, lanjutnya, perseroan baru saja membangun beberapa rumah sakit baru dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, seperti RS Mitra Keluarga Deltamas, RS Mitra Keluarga Pamulang, RS Mitra Keluarga Slawi, dan teranyar, RS Mitra Keluarga Grand Wisata, Bekasi.
Baca Juga
Penambahan berbagai rumah sakit baru itu pun turut menambah cost untuk perseroan, sehingga laba bersih Mitra Keluarga mengalami tekanan.
"Karena dengan pembukaan rumah sakit baru kami perlu pre-operation cost sebelum rumah sakit tersebut berjalan antara lain kami harus menyiapkan karyawan untuk di-training sebelum rumah sakit tersebut bisa menghasilkan income ataupun beroperasi," ujar Joyce.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok MIKA juga ikut terkerek 8,80% menjadi Rp1,58 triliun, dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp1,45 triliun.
Alhasil, laba bruto perseroan terpangkas 2,73% menjadi Rp1,57 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,61 triliun.
Adapun, kas dan setara kas MIKA pada akhir periode turun 3,79% yoy menjadi Rp1,28 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,33 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset MIKA tumbuh menjadi Rp7,11 triliun per 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp6,91 triliun.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp768,59 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp786,2 miliar. Sedangkan ekuitas MIKA naik menjadi Rp6,34 triliun, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp6,13 triliun.