Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-pilih Saham Konsumer Potensi Cuan saat UMP Naik

Sederet saham emiten sektor konsumer berpotensi cuan usai sejumlah provinsi telah menetapkan dan mengumumkan upah minimum provinsi 2024 pada 21 November 2023.
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) di Jakarta, Senin (3/4/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) di Jakarta, Senin (3/4/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sederet saham emiten sektor konsumer berpotensi cuan usai sejumlah provinsi telah menetapkan dan mengumumkan upah minimum provinsi atau UMP 2024 pada 21 November 2023.

Kenaikan UMP itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51/2023 tentang Perubahan PP No. 36/2021 tentang Pengupahan.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, secara besaran nilai, UMP terbesar masih berada di DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan UMP 2024 sebesar Rp5,06 juta atau naik 3,6% dibandingkan UMP 2023.

Namun ditinjau secara persentase, kenaikan UMP tertinggi berada di Provinsi Maluku Utara dengan kenaikan sebesar 7,5%, disusul oleh DI Yogyakarta 7,27%, Jawa Timur 6,13%, dan Sulawesi Tengah 5,28%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, saham sektor konsumsi dan ritel biasanya akan terpengaruh oleh kenaikan UMP. Namun investor juga disarankan untuk mencermati data-data lainnya yang memengaruhi sektor konsumer.

"Kenaikan UMP berpotensi menaikan konsumsi masyarakat, tetapi juga perlu mencermati juga data-data yang ada dan sesignifikan apa akan mempengaruhi daya beli masyarakat," ujar Azis kepada Bisnis dikutip Sabtu, (25/11/2023).

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2023 mencatat inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,56% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,64. Selain itu, BPS mencatat terjadi inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,17% dan 1,8% secara year-to-date (ytd).

Alhasil, Kiwoom Sekuritas menjagokan saham emiten Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang berpotensi cuan usai pengumuman kenaikan UMP 2024. Saham ICBP direkomendasikan buy dengan target harga Rp12.000.

Setali tiga uang, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, saham di sektor ritel juga yang paling terpengaruh usai pengumuman kenaikan UMP 2024.

Beberapa saham emiten ritel yang dijagokan William yakni PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).

"Rekomendasi buy untuk saham ERAA dengan level support Rp328 dan level resisten Rp410 per saham," ujar William kepada Bisnis, dikutip Sabtu, (25/11/2023).

Selanjutnya, rekomendasi buy disematkan untuk saham ACES dengan level support Rp785 dan level resisten di Rp850 per saham. Sedangkan saham MAPI juga direkomendasikan beli dengan level support Rp1.680, dan level resisten Rp1.800 per saham.

________ 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper