Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Merdeka Battery (MBMA) Anjlok 97%, Aliran Besar ke Non Pengendali

Emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) membukukan penurunan laba bersih hingga 97%.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) membukukan penurunan laba bersih hingga 97% tetapi laba non-pengendali mendapatkan porsi yang lebih besar.

MBMA mencetak lonjakan pendapatan menjadi US$873,86 juta atau sekitar Rp13,53 triliun (kurs jisdor Rp15.487) per September 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan MBMA naik 201,90% menjadi US$873,86 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$289,44 juta. 

Lonjakan pendapatan tersebut ditopang oleh peningkatan penjual NPI kepada pihak ketiga sebesar US$601,58 juta dari sebelumnya sebesar US$289,44 juta. Kemudian terdapat penjualan nikel matte kepada pihak ketiga sebesar US$272,27 juta. Pada periode sebelumnya tidak terdapat penjualan nikel matte. 

Seiring dengan peningkatan pendapatan, MBMA juga mengalami pembengkakan beban pokok. Per September 2023, beban pokok MBMA tercatat sebesar US$812,45 juta atau sekitar Rp12,58 triliun. Beban tersebut naik 214,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$258,14 juta. 

Alhasil, laba kotor MBMA tercatat sebesar US$61,40 juta atau sekitar Rp915,03 miliar. Laba kotor ini naik 96,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$31,30 juta. 

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$667.097 atau anjlok 97,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$22,85 juta. Laba bersih lebih banyak diatribusikan kepada non pengendali yaitu sebesar US$26,15 juta. 

Sementara itu, liabilitas MBMA tercatat naik menjadi US$1 miliar dibandingkan periode akhir Desember sebesar US$862,17 juta. Secara lebih rinci, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$665,04 juta sementara itu liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$344,06 juta. 

Di sisi lain, ekuitas tercatat sebesar US$2,16 miliar lebih besar dibandingkan periode akhir 2022 yang tercatat sebesar US$1,55 miliar. Sementara itu, aset MBMA tercatat sebesar US$3,17 miliar.

Sementara itu, saham MBMA hari ini bergerak volatile. Pada penutupan perdagangan MBMA parkir di level Rp620 per saham atau naik 1,64%. Sepanjang perdagangan MBMA bergerak di level Rp605 hingga Rp620 per saham. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp66,97 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper