Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Boy Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mengucurkan dana US$28,05 juta atau setara Rp434,85 miliar (kurs jisdor Rp15.503) kepada anak usahanya PT Merdeka Industri Anantha (MIA).
Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya mengatakan MBMA sepakat untuk menyediakan dana pinjaman sebesar US$28,05 juta kepada PT Merdeka Industri Anantha (MIA) sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian untuk mendukung kegiatan usaha anak anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan/atau uang muka setoran modal.
“Dana pembiayaan dikenakan bunga sebesar jumlah dari Secured Overnight Financing Rate untuk setiap periode bunga serta bunga 4,75% per tahun,” tulis Deny dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (16/11/2023).
Jangka waktu pinjaman tersebut berdasarkan perjanjian dimulai sejak Tanggal Efektif dan akan berakhir maksimal pada tanggal yang jatuh pada 3 bulan sejak Tanggal Efektif, yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.
Tujuan dari perjanjian pinjaman ini adalah agar MIA dapat menggunakannya untuk keperluan umum perusahaan MIA secara umum.
MIA sendiri adalah salah satu anak perusahaan yang dikendalikan secara langsung oleh MBMA, dan juga karena terdapat beberapa anggota Direksi Perseroan yang juga menjabat sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris MIA.
Baca Juga
Kepemilikan saham MIA oleh MBMA secara langsung sebesar 99% dan melalui PT Merdeka Industri Mineral secara langsung sebesar 1%. MIM juga merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, yang merupakan Perusahaan Terkendali MBMA, yang sahamnya dimiliki oleh MBMA secara langsung sebesar 99,99%.
Di sisi lain, sepanjang semester I/2023, MBMA membukukan pendapatan usaha sebesar US$350,97 juta atau setara Rp5,62 triliun (kurs jisdor Rp15.000). Capaian tersebut melonjak 172,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebesar US$128,99 juta.
Meski terdapat lonjakan pendapatan, MBMA justru mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$19,65 juta atau setara Rp294,83 miliar. Padahal pada periode semester I/2022, MBMA masih mencetak laba bersih sebesar US$33,46 juta.