Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Harga Komoditas Hari Ini (7/11): Batu Bara dan CPO Kompak Melemah

Harga batu bara dan CPO untuk kontrak bulan depan atau Desember 2023 kompak melemah.
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara kontrak Desember 2023 melemah di kala China menghadapi penumpukan batu bara. CPO juga melemah ketika ringgit menguat dan meningkatnya produksi. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 melemah 2,78% atau 3,50 poin ke level US$122,25 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (6/11/2023). Batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 juga melemah 2,86% atau 3,50 poin ke level US$119 per metrik ton.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/11/2023) Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese menghadiri Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) pada Minggu (5/11) untuk mempromosikan produk dan bisnis Australia. 

Kunjungan tersebut memiliki arti penting lantaran China baru-baru ini mencabut larangan perdagangan terhadap barley, batu bara, dan kayu Australia.

Kemudian, ekspor Indonesia, mengalami kontraksi 4,26% pada kuartal III/2023. Penurunan ini menjadi penurunan terbesar sejak akhir 2020 di tengah lesunya permintaan global terhadap komoditas Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. 

Menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), AS mengalami lonjakan ekspor batu bara ke Eropa 22% setelah menggantikan pasokan Rusia dalam 12 bulan pasca-sanksi Uni Eropa pada Agustus 2022.

AS, bersama Afrika Selatan dan Kolombia, memenuhi kekurangan pasokan batu bara di Eropa, meningkatkan ekspor ke Asia dan Amerika Selatan, namun mengalami penurunan di Afrika, Australia, Oseania, dan Amerika Utara.

Menteri Perekonomian Jerman Robert Habeck menepis keraguan terkait Jerman dapat menghentikan penggunaan batu bara pada tahun 2030 setelah meningkatkan penggunaannya pasca krisis energi.

China menghadapi kesulitan dalam mengatasi penumpukan batu bara karena produksi dalam negeri yang tinggi dan impor yang meningkat. Harga batu bara berada di bawah tekanan, dan analis memperingatkan bahwa musim dingin yang akan datang mungkin tidak cukup untuk menyeimbangkan kelebihan pasokan batu bara.

Harga CPO 

Harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia melemah 18 poin menjadi 3,699 ringgit per metrik ton.  Sementara, untuk kontrak November 2023 menguat 5 poin menjadi 3,637 ringgit per metrik ton.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai mata uang perdagangan kelapa sawit Malaysia yakni Ringgit pada Senin (6/11) ditutup menguat 1,96% menjadi 4.6370 ringgit, sehingga membuat CPO lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing. 

Mengutip Reuters, Selasa (7/11) kepala riset di pialang minyak nabati yang berbasis di Mumbai, Sunvin Group, Anilkumar Bagani, menuturkan bahwa harga juga menurun lantaran perkiraan produksi minyak sawit Malaysia yang lebih tinggi dari perkiraan selama bulan Oktober 2023. 

Para investor juga sedang menunggu data penawaran dan permintaan yang akan dirilis hari Jumat (10/11).

Stok di akhir Oktober 2023 berada di level tertinggi sejak Mei 2019, lantaran produksi yang lebih tinggi melampaui pertumbuhan ekspor dan meningkatkan persediaan selama bulan tersebut.

Kemudian, menurut para analis industri yang terkemuka memproyeksikan bahwa kelapa sawit global akan menurun pada 2024 akibat pola cuaca El Nino. Sementara, permintaan dari sektor minyak nabati dan energi diperkirakan meningkat, sehingga mendukung harga. 

Menurut analis Dorab Mistry, Indonesia selaku produsen terbesar diperkirakan akan mengalami produksi menurunan, setidaknya satu juta metrik ton pada 2024. Produksi dari Malaysia diperkirakan tetap stabil. 

Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) konsumsi minyak kelapa sawit dalam negeri untuk biodiesel akan  melampaui konsumsi untuk makanan, pertama kalinya pada 2023.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik sebesar 0,6%. Sementara, kontrak minyak kelapa sawit DCPcv1, naik 0,3%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 1,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper