Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) dan sederet entitas anaknya menorehkan kinerja yang bervariasi hingga 30 September 2023. Sejumlah analis pun menyematkan pandangan yang beragam untuk saham-saham di bawah naungan Grup Astra.
Untuk rekomendasi saham ASII, berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 31 Oktober 2023, mayoritas sebanyak 24 analis atau 82,8% merekomendasikan beli saham ASII. Sementara itu, 3 analis atau 10,3% merekomendasikan hold, dan 2 analis merekomendasikan jual.
Konsensus analis Bloomberg menetapkan target harga saham ASII selama 12 bulan ke depan berada di level Rp7.511 per saham. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil ASII sebesar 29%.
Pasalnya, laba bersih emiten induk ASII naik 10,12% secara year-on-year (yoy) hingga kuartal III/2023 menjadi Rp25,69 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp23,33 triliun. Kenaikan laba bersih ASII didorong meningkatnya pendapatan 8,83% yoy menjadi Rp240,91 triliun.
Rekomendasi Saham AUTO:
Saham emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) juga mendapatkan pandangan optimistis dari konsensus analis. Sebanyak 7 analis atau 77,8% merekomendasikan buy, sedangkan dua analis sisanya merekomendasikan hold.
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis merekomendasikan trading buy untuk saham AUTO dengan target price Rp2.880-Rp2.940. Sedangkan level support Rp2.750-Rp2.730 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan speculative buy untuk saham AUTO dengan support Rp2.650 dan target price Rp3.040.
Adapun, AUTO mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tembus Rp1,31 triliun, atau naik 57,71% secara yoy dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar Rp831,69 miliar. Melesatnya laba bersih AUTO didorong meningkatnya pendapatan 4,36% yoy menjadi Rp14,08 triliun.
Rekomendasi saham AALI:
Konsensus analis Bloomberg, sebanyak 7 analis atau 63,6% merekomendasikan tahan saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI). Sementara itu, 4 analis atau 36,4% merekomendasikan beli. Target harga saham AALI selama 12 bulan ke depan berada di level Rp7.875. Sementara itu, peluang return saham AALI sebesar 12,9%.
"Rekomendasi buy on weakness untuk saham AALI. Target price Rp7.300-Rp7.425, sedangkan level support Rp7.000-Rp7.075," ujar Azis kepada Bisnis dikutip Rabu, (1/11/2023).
Sedangkan Herditya merekomendasikan wait and see untuk saham AALI dengan level support di Rp6.750 per saham.
Emiten CPO Grup Astra ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp800 miliar di kuartal III/2023. Laba bersih AALI turun 34,16% secara tahunan dari Rp1,21 triliun pada periode sama 2022. Sedangkan pendapatan juga turun 5,05% menjadi Rp15,6 triliun.
Rekomendasi saham UNTR:
Saham emiten tambang Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga masih dijagokan oleh konsensus analis Bloomberg. Sebanyak 19 analis atau 79,2% merekomendasikan beli, sedangkan 5 analis sisanya menyematkan rekomendasi hold atau tahan.
"Rekomendasi buy on weakness untuk saham UNTR, dengan support Rp24.050 dan target price Rp26.950," kata Herditya saat dihubungi Bisnis.
Sementara itu, Azis menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham UNTR dengan target harga Rp26.250-Rp26.500. Sedangkan level support Rp24.425-24.300.
Adapun, laba bersih UNTR turun sebesar 3% menjadi Rp15,3 triliun, dari Rp15,9 triliun akibat kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing. UNTR mencetak pendapatan bersih sebesar Rp97,59 triliun atau naik 6,63% yoy.
Rekomendasi saham ACST:
Untuk rekomendasi saham emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), Azis mengatakan Kiwoom Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi trading buy.
Dia bilang, target harga saham ACST berada di level Rp182-Rp187 per saham. Sedangkan level support di Rp172-Rp170.
ACST membukukan rugi bersih sebesar Rp151,22 miliar hingga 30 September 2023. Namun rugi bersih itu menyusut 33,36% dibandingkan periode sama 2022 yang rugi sebesar Rp226,96 miliar. Pada saat bersamaan, pendapatan perseroan justru melonjak sekitar 100% yoy menjadi Rp1,58 triliun.
Rekomendasi saham ASGR:
Terakhir, PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) mendapatkan rekomendasi wait and see dari Kiwoom Sekuritas, dengan target harga Rp960-Rp970. Sedangkan level support di Rp925-Rp930.
"Saham ASGR masih wait and see terlebih dahulu, jika masih menguat maka bisa trading buy. Tetapi tetap hati hati jika pergerakan sahamnya menutup gap," pungkas Azis.
ASGR mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASGR melompat 93,46% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp124,36 miliar hingga 30 September 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp64,28 miliar. Kenaikan laba ASGR didorong meningkatnya pendapatan 1,60% yoy menjadi Rp2,07 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.