Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan seiring dengan peningkatan jumlah penonton.
Hans Gunadi, Direktur Utama Cinema XXI, menyampaikan pendapatan tiket bioskop yang mendominasi pendapatan perseroan ditopang oleh jumlah penonton yang mengalami kenaikan sebesar 15,9% dari 51,0 juta penonton pada periode 9 bulan per September 2022 menjadi 59,1 juta penonton pada periode yang sama di tahun 2023.
"Jika melihat lebih detail, jumlah penonton Cinema XXI sebesar 22,3 juta penonton pada kuartal III/2023, meningkat dari 20,8 juta penonton pada kuartal III/2022. Kenaikan ini menghasilkan Gross Box Office (GBO) senilai Rp2,5 triliun hingga September tahun ini" jelasnya dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/10/2023).
Untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada seluruh pecinta film di Indonesia, Cinema XXI secara konsisten melakukan ekspansi untuk kedua lini bisnis utama, yakni bioskop dan produk makanan dan minuman.
Dari sisi bioskop, Cinema XXI membuka lokasi bioskop baru untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat. Hingga 30 September 2023, Cinema XXI telah membuka 10 lokasi baru dengan tambahan 45 layar.
Dari sisi lini usaha produk makanan dan minuman, Cinema XXI menghadirkan inovasi jajanan berkualitas untuk melengkapi kenyamanan saat menonton film. Setelah sebelumnya memiliki varian manis untuk produk croffle, di kuartal III/2023 ini, Cinema XXI melengkapi produk croffle dengan varian bercitarasa gurih atau savory, yakni Truffle Mushroom Croffle dan Egg 'n Cheese Croffle
Baca Juga
CNMA membukukan total pendapatan Rp3,81 triliun pada kuartal III/2023. Pendapatan ini meningkat 15,4% dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp3,3 triliun.
Meningkatnya pendapatan CNMA ini didorong oleh segmen bioskop sebesar Rp2,28 triliun atau 59,9% dari total pemasukan CNMA pada kuartal III/2023. Pendapatan dari bioskop ini meningkat 10,34% secara tahunan dari Rp2,07 triliun.
Selanjutnya, pendapatan makanan dan minuman CNMA juga meningkat menjadi Rp1,36 triliun, yang merupakan 35,7% dari total pendapatan CNMA. Pendapatan dari makanan dan minuman ini juga meningkat 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,04 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari iklan dan digital platform CNMA tergerus masing-masing menjadi Rp64,3 miliar dan Rp81,5 miliar, atau turun 17,61% dan 12,09% secara tahunan. Adapun pendapatan acara dan pendapatan lainnya CNMA naik menjadi Rp18,7 miliar di kuartal III/2023.
Pendapatan yang meningkat ini turut membuat total beban dan biaya CNMA naik menjadi Rp3,18 triliun, atau tumbuh 17,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,7 triliun.
Laba bersih CNMA tercatat tumbuh 3,3% dari Rp375,5 miliar di kuartal III/2022, menjadi Rp387,9 miliar di kuartal III/2023.
Adapun CNMA membukukan jumlah aset sebesar Rp7,08 triliun di akhir kuartal III/2023, dari Rp6,75 triliun di akhir Desember 2022.
Jumlah liabilitas CNMA turun menjadi Rp2,43 triliun di akhir September 2023, dari Rp4,1 triliun di akhir Desember 2022. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh pos pinjaman bank di liabilitas jangka pendek CNMA yang menjadi Rp0 di akhir September, dari Rp1,69 triliun di akhir 2022.
Sementara itu, total ekuitas CNMA adalah sebesar Rp4,64 triliun di akhir 9 bulan 2023, dari Rp2,65 triliun di akhir 2022.