Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 24 Oktober 2023

Nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (24/10/2023), diprediksi akan lanjut melemah dan menyentuh level 16.000 per dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Selasa (23/10/2023) diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahannya dan menyentuh level 16.000 di tengah sentimen risk off di pasar oleh imbal hasil obligasi AS yang kembali naik.

Pada perdagangan kemarin (23/10), rupiah ditutup melemah 0,38% atau 61 poin ke level Rp15.933 per dolar AS, pelemahan rupiah menjadi yang terdalam dibanding mata uang Asia lainnya. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau menguat 0,04% ke posisi 106,20.

Mayoritas mata uang kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS, misalnya, yen Jepang melemah 0,03%, dolar Hongkong turun 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,01%, dan won Korea terkoreksi 0,06%.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang Asia pada umumnya melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar oleh imbal hasil obligasi AS yang kembali naik oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga The Fed.

"Dolar AS diperkirakan masih akan kuat pekan ini, dengan investor mengantisipasi data ekonomi PDB AS kuartal III/2023 yang kuat serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell," kata Lukman kepada Bisnis, dikutip Selasa, (24/10/2023).

Dari sentimen domestik, menurut Lukman belum ada data ekonomi penting yang akan dirilis pada pekan ini, investor akan mencermati situasi politik dan polling Pilpres 2024.

Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, ekspektasi suku bunga tinggi AS bertahan lebih lama mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Tingkat imbal obligasi pemerintah AS menanjak dari pagi ini. US Treasury Yield tenor 10 tahun sudah naik mendekati kisaran 5% sore ini," kata Ariston kepada Bisnis.

Tak hanya itu, eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel-Hamas juga menambah kekhawatiran pasar sehingga pelaku pasar masuk ke aset aman di dolar dan emas. Untuk pergerakan rupiah hari ini, Ariston beranggapan bahwa potensi pelemahan rupiah sangat mungkin terjadi ke level Rp16.000.

"Potensi rupiah melemah menyentuh Rp16.000 besok mungkin saja terjadi. Sedangkan potensi support di sekitar Rp15.880," pungkas Ariston.

12:00 WIB
Rupiah menguat 0,30% ke Rp15.886

Pukul 12.00 WIB, rupiah menguat 0,39% atau 47,50 poin ke Rp15.886 per dolar AS.

Sementara Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback melemah 0,05% atau 0,06 poin ke 105,48.

09:05 WIB
Rupiah dibuka menguat 0,43% ke Rp15.864

Rupiah dibuka menguat 0,43% atau  69 poin ke Rp15.864 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini. 

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback juga menguat 0,04% atau 0,04 poin ke 105,58.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper