Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) berencana untuk mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) maksimal sebesar Rp1 triliun pada 2024.
Corporate External Communication PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan, perseroan diperkirakan akan menganggarkan dana capex yang tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada kisaran Rp700 juta hingga Rp1 triliun untuk 2024.
Namun demikian, Hari menegaskan bahwa Kalbe Farma hingga saat ini masih dalam proses persiapan dan penyusunan anggaran 2024. Oleh karenanya, belum dapat dipastikan total anggaran yang disediakan perseroan untuk belanja modal.
“Saat ini perusahaan masih dalam proses untuk menyiapkan anggaran 2024, yang termasuk juga untuk belanja modal. Namun sebagai gambaran, perusahaan biasanya mengalokasikan sekitar Rp700 juta hingga Rp1 triliun untuk itu,” ujar dia kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023).
Sebelumnya, KLBF mengalokasikan anggaran capex sebesar Rp1 triliun pada 2023. Perseroan juga tercatat menganggarkan besaran yang sama pada 2022 lalu.
Adapun, sebagian besar anggaran belanja modal digunakan perseroan untuk menambah serta memperluas kapasitas produksi dan distribusi produk-produk KLBF.
Baca Juga
Sementara itu, terkait target penjualan dan laba bersih hingga akhir 2023, Kalbe Farma mengincar pertumbuhan di kisaran 8%-10%. Angka tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan target kinerja keuangan awal perseroa yang berada di kisaran 13%-15%.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan menjelaskan langkah perseroan untuk merevisi turun target penjualan dan laba bersih sepanjang 2023 dilakukan seiring dengan ditariknya status pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal ini lantaran kebijakan baru tersebut berdampak pada penurunan pendapatan yang diperoleh KLBF dari lini produk kesehatan termasuk juga obat-obatan Covid-19 yang sebelumnya menopang total pertumbuhan penjualan perseroan pada 2022.
"Memang tahun ini kan banyak tantangan ya karena produk-produk yang tadinya banyak dibutuhkan untuk Covid-19 tahun ini sudah tidak dibutuhkan lagi. Jadi saya rasa mungkin di single digit ya, mid to high single digit," jelasnya ditemui di Kalbe Business Inovation Center, Jakarta Timur, Senin (23/10/2023).