Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mulai mendapatkan ekposur dari investor sehingga mengalami penguatan ke Rp1.775 pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (19/10/2023).
Saham ARTO menguat 55 poin atau 3,2% ke level Rp1.775. Adapun saham bank digital itu sempat meraih level tertingginya di Rp1.785 per unit. Investor terpantau melakukan 2.029 kali transaksi saham ARTO yang meliputi 5,93 juta saham dengan perkiraan nilai Rp10,4 miliar.
Kenaikan harga saham ARTO pada hari ini, disengat oleh efek kerja sama mereka dengan Goto Financial menciptakan Gopay Tabungan by Bank Jago. State Street Corp pun menjadi salah satu penikmat penguatan saham ARTO pada perdagangan sesi I.
Pasalnya berdasarkan data Bloomberg, Manajer Investasi asing itu telah memborong 68.900 saham ARTO pada perdagangan kemarin, (18/10/2023). Selain itu, ada pula Dimensional Fund Advisor yang mencuri start dengan memborong 6,82 juta saham ARTO kemarin setelah pengumuman kerja sama diresmikan.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengungkapkan, GoPay Tabungan by Jago adalah produk yang menggabungkan dompet digital dan standar tinggi perbankan. “Berangkat dari misi yang sama, kami percaya kolaborasi antara bank dan ekosistem digital menjadi kunci dalam melahirkan inovasi guna mengakselerasi inklusi keuangan melalui kepemilikan rekening bank,” kata Arief.
Menurutnya inilah implementasi gagasan besar tentang Bank as a service (BaaS) yang menuntut kemampuan “bank tertanam dalam ekosistem” agar bisa menjadi tulang punggung platform digital.
Baca Juga
Presiden Unit Bisnis Financial Technology GOTO Hans Patuwo menambahkan sebelumnya GoPay hanya digunakan sebagai layanan pembayaran. Saat ini GoPay juga dapat digunakan untuk transfer, menyimpan uang untuk transaksi sehari-hari, mengajukan pinjaman, dalam satu aplikasi.
Sementara itu, mayoritas konsesus Bloomberg merekomendasikan beli dengan target mencapai Rp3.300. Di antara 12 sekuritas atau 66 persen konsesus yang menaruh rekomendasi beli terdapat HSBC, BNI Sekuritas dan JP Morgan yang masing-masing memasang target saham Rp2.250, Rp3.700, dan Rp2.700.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun menilai dengan hadirnya produk tabungan kolaborasi itu bakal memberikan sejumlah dampak pada keduanya.
“Dana murah yang diterima Bank Jago akan meningkat dan bisa mendorong bank digital itu lebih ekspansi terutama dalam kapasitas penyaluran pinjaman,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya Bank Jago bisa menghindari persaingan bunga yang tidak sehat di antara lembaga keuangan digital.
Bagi Bhima, dengan mendapatkan lebih banyak dana dari pemilik akun Gopay, Bank Jago dapat menghindari kebutuhan untuk menawarkan suku bunga yang tinggi kepada nasabah untuk menarik simpanan.
“Beberapa bank digital kan kejar-kejaran promo bunga tinggi untuk tarik deposan. Padahal awal kehadiran bank digital diharapkan bisa menurunkan persaingan bunga yang tidak sehat,” ucapnya.