Bisnis.com, JAKARTA - PT Kiwoom Sekuritas Indonesia mengungkapkan telah membukukan transaksi saham sebesar Rp19,36 triliun hingga 30 September 2023 atau akhir kuartal III/2023.
Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan beberapa hal yang memengaruhi transaksi perusahaan sepanjang tahun ini yaitu meningkatnya jumlah investor ritel dan institusi.
"Penjualan ke investor ritel dan Institusi yang semakin aktif seiring perbaikan ekonomi dan juga transaksi dari DMA [direct market acess] order dari luar negeri," ujar Shin kepada Bisnis, Rabu, (11/10/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan dengan kode broker AG itu tengah berupaya untuk meningkatkan jumlah investor ritel, salah satu strateginya yaitu mengembangkan berbagai fitur di aplikasi trading Kiwoom HERO S.
"Strateginya adalah mengembangkan aplikasi online trading yang lebih futuristik dengan desain UI/UX yang dapat diterima semua kalangan serta kecepatan pengiriman data feed transaksi yang membuat aplikasi HERO ini lebih stabil, tidak lag atau error di waktu market sedang ramai seperti pembukaan ataupun pra-penutupan," jelasnya.
Kendati demikian, Shin mengatakan jumlah transaksi sebesar Rp19,36 triliun pada periode Januari-September 2023 itu mengalami penurunan dibanding periode sama 2022 yang sebesar Rp23,37 triliun, alias turun 17,16 persen secara year-on-year.
Baca Juga
"Memang ada penurunan transaksi untuk tahun 2023 ini dikarenakan beberapa faktor eksternal, namun kami tetap positif tutup tahun nanti akan membukukan performa yang lebih baik dari 2022, ditambah lagi tahun ini kami secara aktif dan masif melakukan literasi dengan komunitas dan universitas," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg dikutip Rabu, (11/10/2023), realisasi transaksi saham dari berbagai broker sepanjang tahun berjalan hingga akhir kuartal III/2023 tembus Rp3.270 triliun secara year-to-date (ytd).
Meskipun para broker membukukan transaksi jumbo, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) masih lesu dengan kisaran Rp10,47 triliun ytd per Rabu, (11/10/2023). Nilai RNTH itu masih di bawah target yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp14,75 triliun hingga akhir tahun.
Sepanjang tahun berjalan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun hanya naik 1,05 persen ytd dari posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98 ke posisi 6.931,75 pada 11 Oktober 2023.