Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) kembali mengurangi portofolio batu baranya. Teranyar, INDY melepas kepemilikannya di PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) kepada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) milik taipan Prajogo Pangestu.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan melihat langkah divestasi INDY masih sejalan dengan fokus perusahaan yang mengurangi porsi usaha batu baranya dan akan memfokuskan bisnisnya ke sektor lain seperti energi baru terbarukan atau kendaraan listrik.
"Saya rasa ini menjadi salah satu katalis utama pertumbuhan INDY ke depannya dalam jangka panjang, mengingat potensi industrinya," kata Darmawan kepada Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Sementara itu, untuk industri batu bara sendiri, Darmawan melihat harga batu bata yang saat ini masih di level US$150 per ton, masih sesuai dengan ekspektasi meskipun sudah turun dari beberapa pekan yang lalu. Darmawan juga memprediksi pergerakan harga batu bara masih akan cukup volatile sampai dengan penghujung tahun ini.
"Harga US$150 masih relatif tergolong cukup baik untuk para penambang, namun tetap kita tidak bisa menyamakan kondisi seperti pada saat harga batu bara berada di level tinggi-tingginya," ujar Darmawan.
Sebagaimana diketahui, INDY akan menjual seluruh saham milik entitas usahanya di MUTU sebanyak 2,26 miliar (2.263.030.000). Entitas usaha INDY, Indika Capital Investments Ltd. (ICI) juga bermaksud untuk mengalihkan semua hak dan kewajiban di bawah Hak Pemasaran (transaksi usulan) dengan total sejumlah US$218 juta atau setara Rp3,35 trliun (kurs Jisdor Rp15.383 per saham).
Baca Juga
Sebelumnya, CEO dan Wakil Presiden Direktur INDY Azis Armand mengatakan penjualan kepemilikan saham di MUTU adalah bagian dari strategi INDY sebagai perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang beragam.
Dia mengatakan INDY bertujuan untuk mengurangi eksposur dalam bisnis batu bara dan meningkatkan portofolio investasi non-batu bara. INDY menargetkan untuk mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025.
Sebagai informasi, hingga akhir 2022 segmen batu bara INDY masih memberikan kontribusi 88,3 persen dari total pendapatan, meningkat dari 2021 sebesar 87,1 persen.
"MUTU adalah perusahaan pertambangan batu bara termal dan coking di Kalimantan Tengah yang memiliki Kontrak Karya Generasi ke-3 dengan luas konsesi 24.970 hektar dan telah menjadi anggota Grup Indika Energy sejak tahun 2012," ucap Azis dalam keterangan resminya.
Dia menjelaskan MUTU telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat sejak produksi dimulai pada tahun 2016 dan mencapai rekor keuntungan pada tahun 2022. Namun, INDY meyakini penjualan saham Indika Energy di MUTU menjadi langkah bagi INDY untuk mengurangi eksposur dalam bisnis batu bara.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.