Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harum Energy (HRUM) Caplok Perusahaan Smelter Nikel Senilai Rp1,08 Triliun

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melalui anak usahanya membeli 51 persen saham perusahaan smelter nikel PT Infei Metal Industry senilai Rp1,08 triliun.
Operasional tambang milik PT Harum Energy Tbk./harumenergy.com
Operasional tambang milik PT Harum Energy Tbk./harumenergy.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel dan dan PT Harum Nickel Perkasa membeli 51 persen saham perusahaan smelter nikel PT Infei Metal Industry dari Central Halmahera Holding Pte Ltd. senilai US$70,38 juta atau sekitar Rp1,08 triliun (Kurs Rp15.464 per dolar AS).

Perinciannya, HRUM melalui anak usaha PT Tanito Harum Nickel memboyong 799.999 lembar saham dan PT Harum Nickel Perkasa membeli 1 lembar saham. Masing-masing mewakili kepemilikan 50,999 persen dan 0,001 persen secara berturut-turut.

Pembelian tersebut lantas membuat HRUM melalui Tanito menguasai 99,99 persen saham Infei Metal Industry (IMI), dari sebelumnya hanya menggenggam 49 persen saham. Adapun Harum Nickel Perkasa tidak memiliki saham di perusahaan tersebut sebelum transaksi.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara, dalam surat kepada otoritas bursa, mengatakan bahwa tidak ada dampak material dari pembelian saham yang dilakukan anak usaha HRUM terhadap kelangsungan usaha perseroan.

“Transaksi tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk terus meningkatkan diversifikasi usaha melalui investasi di sektor nikel,” ujarnya dalam keterbukaan informasi yang terbit di Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Rabu (27/9/2023).

Ray menjelaskan bahwa IMI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemurnian nikel. Smelter yang dimiliki oleh IMI terletak di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara, dengan kapasitas terpasang secara tahunan sebesar 28.000 ton nikel.

“[IMI] telah beroperasi secara komersial sejak bulan April 2022. Sepanjang tahun 2022, IMI membukukan pendapatan sebesar US$427.301.836 dan laba bersih US$59.024.441,” tuturnya.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan kontribusi bisnis nikel terhadap kinerja keuangan HRUM dapat bertambah hingga akhir tahun ini, dengan kontribusi sekitar 15 persen hingga 20 persen.

Selain itu, dia menuturkan bahwa volume penjualan batu bara juga masih cukup baik, sehingga kinerja perseroan cukup terbantu dengan capaian penjualan tersebut.

“Ekspektasi ke depannya, kami perkirakan permintaan batu bara baik dari China, Vietnam dan India masih cukup kuat,” tutur Darmawan kepada Bisnis, dikutip Kamis (21/9/2023).

Dengan hasil dan prospek kinerja ke depan, Mirae Asset Sekuritas memberikan rating beli terhadap saham Harum Energy dengan target harga sebesar Rp2.150.

_____ 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper