Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.392, Dolar AS Perkasa

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023). Bisnis/Suselo Jati
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023).

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,11 persen menuju level Rp15.392 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,02 persen ke 105,60

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. Won Korea, semisal, menguat 0,11 persen, yen Jepang melemah 0,03 persen, dan yuan China melemah 0,06 persen.

Adapun rupee India menguat 0,19 persen, ringgit Malaysia menguat 0,10 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen, dan peso Filipina menguat 0,04 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah, Salah satunya datang dari Bank of Japan yang mempertahankan suku bunga jangka pendek pada angka negatif 0,1 persen.

“BOJ menyebut meningkatnya ketidakpastian terhadap perekonomian Jepang, terutama karena lemahnya mitra dagang terbesarnya, sebagai alasan utama untuk mempertahankan kebijakan stimulasinya," kata Ibrahim dalam risetnya.

Dia melanjutkan, BOJ juga mengatakan akan terus menargetkan pertumbuhan upah yang lebih besar dan bertujuan untuk membantu inflasi mencapai target tahunan sebesar 2 persen. Keputusan tersebut diambil hanya beberapa jam setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen Jepang tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan Agustus. 

Sementara itu, dari Amerika Serikat, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil pada minggu ini, tetapi memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. 

The Fed juga memperkirakan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di atas 5 persen hingga tahun 2024, mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali penurunan suku bunga pada tahun depan. 

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan sentimen datang dari Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 5,75 persen. Keputusan menahan suku bunga tersebut konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali. 

Dengan suku bunga yang ditahan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap lebih stabil daripada mata uang negara lain. Meskipun demikian, rupiah masih terdepresiasi sebesar 0,98 persen dibandingkan Agustus 2023. 

Ke depan, stabilitas nilai tukar rupiah diproyeksikan masih tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat tipis di rentang Rp15.360-Rp15.410 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper