Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (11/9/2023), mekipun sempat terjerembab ke zona merah. Saham AMMN, BUKA, ARTO menjadi sebagian saham yang mendorong IHSG.
IHSG naik 0,19 persen atau 13,13 poin menjadi 6.937,91 pada akhir sesi I pukul 12.00 WIB. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak di rentang 6.904-6.951.
Tercatat, 279 saham menguat, 237 saham melemah, dan 227 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.276 triliun.
Saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) menjadi saham paling laris hari ini dengan nilai transaksi Rp596 miliar. Saham AMMN naik 25 poin atau 0,45 persen menjadi Rp5.625.
Saham berkapitalisasi pasar besar lainnya yang mendorong IHSG ialah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang naik 8,13 persen menjadi Rp266, dan saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang naik 6,09 persen ke Rp2.440.
Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya menuturkan indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di Jumat (8/9/2023). Meski demikian, Wall Street mencatatkan pelemahan mingguan di pekan lalu.
Baca Juga
Sentimen negatif utama berasal dari antisipasi FOMC The Fed di 14 September 2023. Dalam FOMC tersebut The Fed diyakini mempertahankan suku bunga acuan di 5,5 persen.
"Akan tetapi, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di FOMC berikutnya," tulis Phintraco Sekuritas, Senin (11/9/2023).
Phintraco Sekuritas melanjutkan tanpa arahan solid di akhir pekan, IHSG berpotensi melanjutkan pullback uji support area 6.880-6.900 di awal pekan. Hal ini terindikasi dari Stochastic RSI dan MFI yang cenderung menurun.
Selain itu, pelebaran negative slope pada MACD. Potensi rebound untuk kembali uji level psikologis 7.000 masih terbuka, terutama jika The Fed relatif lebih dovish dari kekhawatiran pasar.
Masih dari eksternal, Tiongkok dijadwalkan risil data inflasi yang diperkirakan naik ke 0,2 persen yoy di Agustus 2023 dari -0,3 persen yoy di Juli 2023 (9/9/2023). Kondisi ini membangun keyakinan pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok di Agustus 2023. Selain Tiongkok, AS juga akan merilis data inflasi bulan Agustus 2023 (13/9/2023).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.