Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Indonesia Paling Ekspansif di Asia Tenggara, Dapat Pikat Investor Asing

Analis melihat posisi Bursa Indonesia masih menjadi bursa paling ekspansif di kawasan Asia Tenggara dan masih memikat investor asing.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Posisi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Asia Tenggara masih cukup ekspansif hingga saat ini. Analis melihat bursa saham di Indonesia masih dapat menarik perhatian investor asing.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja Bursa Indonesia di kawasan Asia Tenggara termasuk salah satu yang terbesar.

"Kalau kita mengacu pada indeks market cap, Bursa Indonesia terbesar, bahkan secara volume juga terbesar," kata Nafan saat dihubungi pada Selasa (5/9/2023).

Dia melanjutkan, hal tersebut membuat bursa Indonesia menarik untuk dicermati investor asing. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dan fundamental makro ekonomi Indonesia masih solid.

Dari sisi kinerja bursa, Nafan menuturkan bursa Indonesia termasuk ekspansif. Hal tersebut tercermin dari terus bertambahnya jumlah investor baru dan jumlah emiten yang mengalami kenaikan.

"Ini membuat posisi market cap kita terus mengalami kenaikan," tutur Nafan. 

Menurt Nafan, jumlah emiten yang terus bertambah menandakan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di bursa Indonesia terus mengalami penambahan. 

"Bursa kita menjadi yang terbanyak di kawasan Asean. Ini memberi daya tarik bagi investor asing untuk mencermati dinamika bursa di Tanah Air," ucapnya.

Adapun berdasarkan catatan firma audit dan akuntansi Deloitte, selama semester I/2023 Indonesia mencatatkan 45 IPO, terbanyak dibandingkan Thailand sebanyak 18 IPO, Malaysia 16 IPO, Singapura 3 IPO, Filipina 2 IPO, dan Vietnam 2 IPO.  

Kapitalisasi pasar IPO Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan, yakni senilai US$15,6 miliar, terdepan dibandingkan Thailand sebesar US$1,9 miliar, Malaysia US$2,09 miliar, Singapura US$101 juta, Filipina US$228 juta, dan Vietnam US$10 juta. 

Pasar modal Indonesia juga berhasil menghimpun dana sebesar US$2,28 miliar di paruh pertama 2023, disusul Thailand US$517 juta, Malaysia US$369 juta, Singapura US$21 juta, Filipina US$59 juta, dan Vietnam US$2 juta.

Sebanyak empat emiten baru dari Indonesia juga mengisi daftar 10 besar IPO di Asia Tenggara selama semester I/2023. IPO terbesar di Asean hingga semester I/2023 adalah IPO PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) sebesar US$683 juta, disusul di posisi kedua PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) US$627 juta, posisi ketiga PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) US$594 juta, dan posisi delapan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) US$58 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper