Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Beroperasi Sampai Petang, Adhi Karya (ADHI) Ungkap Sederet Teknologi yang Ada

Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek resmi beroperasi pukul 05.00-18.00 WIB hingga 31 Agustus 2023. Apa saja teknologi yang digunakan?
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek telah resmi beroperasi mulai hari ini Senin (28/08/2023). Dalam penjelasan resmi PT KAI lewat balasan di akun Twitternya, kereta ringan delapan rangkaian ini untuk sementara akan beroperasi sampai petang atau tepatnya hingga pukul 18.00 WIB. 

"Informasi yang kami terima dari unit terkait, saat ini LRT Jabodebek beroperasi pukul 05.00-18.00 WIB ya Kak hingga 31 Agustus 2023," kicau akun @KAI121. 

 LRT yang melintasi kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) ini dibangun dan diinisiasi oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) meski kemudian dialihkan pemerintah kepada PT KAI. Meski demikian, Adhi memiliki kontribusi besar dalam proyek ini. Termasuk dukungan teknologi agar kereta ringan tersebut akhirnya dapat beroperasi. 

Dalam proyek itu, ADHI berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 kilometer, yang terdiri atas tiga koridor yakni Harjamukti (Cibubur) - Cawang; Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun. 

Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Senin (28/8/2023), struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang menggunakan teknologi u-shaped girder yang mampu meredam kebisingan suara, menahan getaran gempa, dan memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkungan kota. 

Selain itu, LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa masinis. Kereta ringan ini berteknologi grade of automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui Operation Control Center (OCC). 

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan perseroan meliputi pengerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo. 

“Proyek ini merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh ADHI bersama beberapa BUMN, serta Kementerian Perhubungan, PUPR dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan,” ujarnya. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, ADHI sempat dikritik oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang menyebutkan adanya kesalahan desain pada jembatan lengkung bentang panjang (longspan) Gatot Subroto-Kuningan.

Kartika atau akrab disapa Tiko menyatakan ADHI, selaku penanggung jawab, disebut membangung jembatan tanpa menguji sudut kemiringan kereta.

Menurutnya Tiko, jembatan itu seharusnya dibuat lebih lebar agar kereta dapat melaju dengan optimal. Akibatnya, rangkaian kereta LRT Jabodebek tersebut harus berbelok dengan kecepatan pelan, yakni sekitar 20 kilometer per jam saat melewati jembatan.

Menanggapi hal tersebut, Farid justru memberikan video resmi milik perseroan yang diunggah di kanal Youtube AdhikaryaID pada November 2019 silam.

Video itu menjelaskan longspan LRT Jabodebek Gatot Subroto-Kuningan dibangun pada ketinggian level 4, yang berada di atas underpass atau lintas bawah, jalan arteri, dan fly over. Jembatan ini juga dibangun di wilayah dengan tingkat volume lalu lintas tinggi.

Dengan kondisi tersebut, metode konstruksi yang digunakan pada jembatan longspan LRT adalah form traveler (cast in situ). Sebagai informasi, cast in situ merupakan salah satu pekerjaan pembuatan beton secara langsung di lapangan kerja.

Perseroan dalam video tersebut menyatakan bahwa akibat radius lengkung yang kecil, jembatan longspan Kuningan akhirnya mengalami efek torsi yang cukup besar. Hal ini lantas diantisipasi lewat penambahan prestress tendon pada pier.

“Efek torsi dimitigasi dengan menambahkan prestress tendon pada pier. Vertical stressing dilakukan sesuai dengan urutan desain yang direncanakan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper