Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing mulai kembali mengoleksi saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dalam sebulan terakhir. Dengan begitu, terdapat potensi rebound pada saham pionir bank digital tersebut.
Berdasarkan data RTI, investor asing telah membukukan net buy sebesar Rp38,26 miliar dalam sebulan terakhir. Adapun dalam sepekan dan tiga bulan terakhir, investor asing juga mencatatkan pembelian Rp3,5 miliar dan Rp29,45 miliar.
Kendati masih kecil, torehan tersebut masih lebih baik jika dibandingkan dengan realisasi selama tahun berjalan. Pasalnya, investor asing masih membukukan net sell Rp859 miliar. Artinya, akumulasi selama tiga bulan terakhir menunjukkan saham Jago mulai membalikkan tren.
Investor asing yang masuk secara perlahan membuka peluang rebound saham ARTO. Patut menjadi perhatian, dua agenda pekan ini yang bisa menjadi katalis adalah hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Jackson Hole Meeting. Kedua agenda itu diyakini oleh pasar bakal menghasilkan keputusan penahanan suku bunga.
Sementara itu, konsensus analis Bloomberg merekomendasikan beli bagi saham ARTO. Sebanyak 10 sekuritas optimistis saham Bank Jago dapat rebound ke Rp3.266 per unit.
Hanya ada 2 sekuritas yang merekomendasikan jual dan 5 yang memilih tahan. Diantara para pemberi rekomendasi beli terdapat nama-nama sekuritas jumbo seperti BRI Danareksa dengan target Rp6.600 per saham dan Citigroup mematok Rp4.200 per saham.
Baca Juga
Ada juga Morgan Stanley yang memberi rekomendasi beli dengan target Rp3.502 dan BNI Sekuritas sebesar Rp3.700. Secara teknikal, BCA Sekuritas merekomendasikan tahan atau beli bagi saham ARTO dengan target resistance selama bisa bertahan dan menembus level di atas Rp2.580-Rp2.590. Level resistance terdekat berada di Rp2.650-Rp2.670 sedangkan support terdekat di Rp2.480-Rp2.500.
Rekomendasi beli ini juga dipicu oleh progres integrasi dan kolaborasi Jago dengan ekosistem GOTO yang semakin membaik, terutama sejak Patrick Walujo memegang kemudi perusahaan.
Pada paparan kinerja GOTO pekan lalu, Patrick Walujo menegaskan GoTo Finansial akan menjadi lokomotif GOTO dalam meraih profit, melalui berbagai produk finansial yang komprehensif dengan dukungan penuh Bank Jago. Saat ini, GOTO telah memasarkan produk pinjaman seperti GoPayLater Cicil dan GoPay Pinjam.
Sementara itu, dari sisi fundamental, ARTO membukukan pertumbuhan aset 29,08 persen yoy menjadi Rp18,86 triliun.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan kinerja aset bank terdorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun pada semester I/2023, tumbuh 54 persen yoy. Dalam menyalurkan kredit, Bank Jago gencar menggaet kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya.
"Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital,” jelas Arief dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Adapun kolaborasi dengan ekosistem GOTO, Arief mengatakan kontribusinya sudah mencapai lebih dari 35 persen. Dalam artian nasabah Bank Jago berasal dari pengguna aplikasi GOTO.