Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah setelah BI Tahan Suku Bunga, Saham AMMN-BMRI Cuan

IHSG ditutup melemah setelah Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga BI 7-days repo rate (BI7DRR) di 5,75 persen.
IHSG ditutup melemah setelah Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga BI 7-days repo rate (BI7DRR) di 5,75 persen. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG ditutup melemah setelah Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga BI 7-days repo rate (BI7DRR) di 5,75 persen. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,32 persen ke 6899,39 pada perdagangan Kamis (24/8/2023) setelah Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga BI 7-days repo rate (BI7DRR) di 5,75 persen untuk tujuh bulan berturut-turut.

IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi perdagangan. Sebanyak 219 saham ditutup parkir di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama dengan harga kemarin.

Berdasarkan sektor, mayoritas ditutup melemah dengan koreksi terdalam dialami sektor energi sebesar 1,27 persen dan disusul koreksi sektor teknologi sebesar 1,16 persen. Sektor industri juga melemah 1,35 persen dan sektor finansial ditutup turun 1,16 persen.

Sementara itu, sektor industri dasar menguat 1,46 persen dan transportasi menguat 0,32 persen.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi jumbo, saham AMMN kembali menempati posisi teratas dengan kenaikan tertinggi yakni 3,13 persen ke Rp3.950 per saham. Kemudian saham TPIA naik 2,33 persen, BMRI menguat 1,71 persen dan BBNI naik 0,55 persen.

Saham pengelola Alfamart AMRT justru ditutup melemah 1,37 persen dan disusul emiten Grup Salim ICBP yang melemah 1,30 persen. GOTO dan ASII kompak terkoreksi dengan pelemahan masing-masing 1,16 persen dan 1,15 persen.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset tengah hari mencatat IHSG sempat menguat pada sesi pertama bersama dengan bursa di kawasan Asia. Penguatan siang tadi sejalan dengan penguatan bursa AS yang dipengaruhi sikap pelaku pasar yang berspekulasi The Fed  akan menghentikan laju kenaikan suku bunga acuannya.

Sikap ini dilatarbelakangi pasca rilis data indek manufaktur dan service Amerika Serikat, di mana US PMI Manufacturing turun dari sebelumnya 49 menjadi 47 dan US PMI Services turun dari sebelumnya 52,3 menjadi 51 yang semuanya menunjukan hasil di bawah ekspektasi pasar.

Dengan data ekonomi AS tersebut, pelaku pasar meningkatkan harapan Federal Reserve akan mengakhiri kampanye pengetatan untuk mencegah resesi. Di sisi lain, pasar juga menanti arah kebijakan pemerintah selanjutnya setelah Presiden China mengungkapan sebuah pernyataan bahwa perekonomian China memiliki ketahanan dengan fundamental pertumbuhan jangka panjang yang tidak berubah. Ungkapan ini tentunya dinantikan pasar sehubungan kebijakan konkrit pemerintah China.

Sementara dari dalam negeri pasar, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5,75 persen sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini diharapkan sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper