Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Anjlok Lagi, Penurunan Terburuk dalam 6 Tahun

Harga emas global telah mencatat penurunan beruntun terburuk dalam lebih dari 6 tahun.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terus turun pada akhir perdagangan Rabu (16/7/2023) waktu setempat. Emas menetap lebih rendah selama delapan sesi berturut-turut dan mencatat penurunan beruntun terburuk dalam lebih dari 6 tahun.

Mengutip Antara, Kamis (17/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi ditutup pada US$1.928,30 per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.938,20 dan terendah di US$1.925,70.

Emas berjangka merosot US$8,80 atau 0,45 persen menjadi US$1.935,20 pada Selasa (15/8/2023), setelah tergelincir US$2,60 atau 0,13 persen menjadi US$1.944,00 pada Senin (14/8/2023), dan jatuh US$2,30 atau 0,12 persen menjadi US$1.946,60 pada Jumat (11/8/2023).

Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah pertemuan FOMC dirilis, menunjukkan sebagian besar pejabat Fed terus khawatir tentang risiko kenaikan inflasi yang signifikan.

Indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap lebih tinggi setelah risalah dirilis. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Rabu (16/8/2023) sore dengan imbal hasil tenor 10 tahun bertambah 3 basis poin menjadi 4,25 persen. Imbal hasil pada obligasi pemerintah tenor 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan naik 2 basis poin menjadi 4,97 persen, menurut data FactSet.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,1 persen menjadi 103,30.

"Saluran bearish emas tetap utuh dengan level US$1.900 tetap menjadi penghalang utama. Jika kekuatan dolar bertahan, penurunan emas dapat berlanjut menuju level US$1.882," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan OANDA, dikutip dari Xinhua.

Bank of America memperkirakan bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan September dan menaikkan suku bunga pada November.

Data ekonomi yang dirilis Rabu (16/8/2023) bervariasi. Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS naik satu persen pada Juli, jauh di atas rata-rata ekspektasi untuk kenaikan 0,3 persen oleh para ekonom.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pembangunan perumahan AS meningkat 3,9 persen pada Juli menjadi 1,45 juta unit pada tingkat tahunan, sesuai dengan rata-rata estimasi para ekonom.

Departemen Perdagangan AS juga melaporkan bahwa izin mendirikan bangunan yang dapat mengisyaratkan konstruksi rumah di masa depan, naik hanya 0,1 persen pada Juli secara bulan ke bulan ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,44 juta. Para ekonom memperkirakan izin naik 2,1 persen bulan ke bulan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 12,10 sen atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada US$22,535 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir 90 sen atau 0,10 persen, menjadi menetap pada US$891,30 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper