Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor tambang PT United Tractors Tbk. (UNTR) melakukan akuisisi saham baru yang diterbitkan PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) sebesar US$42,32 juta atau setara Rp634,94 miliar.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), UNTR mengatakan pada 7 Agustus 2023, UNTR melalui entitasnya PT Energia Prima Nusantara (EPN), menandatangani perjanjian pengambilan bagian dengan PT Supreme Energy, untuk mengambil sebanyak 680.000 saham baru yang dikeluarkan PT Supreme Energy Sriwijaya (SES).
Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menuturkan SES akan mengeluarkan sebanyak 680.000 saham baru atau setara 40,476 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh SES kepada EPN.
"Total nilai keseluruhan sebesar US$42,3 juta atau setara dengan Rp634,94 miliar," kata Sara dalam keterbukaan informasi, Rabu (9/8/2023).
Dia melanjutkan, nilai keseluruhan atas transaksi ini dapat berubah saat penutupan transaksi, dikarenakan adanya penyesuaian atas posisi laporan keuangan saat penutupan transaksi.
Penyelesaian pengeluaran saham baru kepada EPN akan tunduk pada terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan sebagaimana diatur dalam perjanjian pengambilan bagian, termasuk persetujuan dari pemegang saham SES.
Baca Juga
"Tujuan dari penandatanganan perjanjian pengambilan bagian ini adalah untuk melakukan diversifikasi usaha UNTR sebagai bagian dari strategi berkesinambungan di bidang energi terbarukan, khususnya panas bumi," ujarnya.
Sara melanjutkan, investasi ini bermaksud untuk mencapai target UNTR untuk melakukan diversifikasi pendapatan dari sektor usaha non-batu bara.
Sebagai informasi, SES merupakan salah satu pemegang saham pada PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), perusahaan pemegang Izin Panas Bumi dengan kapasitas 2 x 49 MW yang telah beroperasi berlokasi di Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam dan Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Sebelum penerbitan saham baru ini, SES dimiliki oleh Supreme Energy. Selain SES, SE juga memiliki investasi di dua proyek panas bumi lain, masing-masing di Muara Laboh dan Rajabasa.
“Investasi di PT Supreme Energy Sriwijaya sejalan dengan strategi pengembangan usaha perusahaan dan komitmen untuk terus mengembangkan green energy business sebagai bagian dari Aspirasi Keberlanjutan Grup UT di 2030,” ujar Presiden Direktur UNTR Frans Kesuma dalam keterangannya.
Lebih lanjut, SERD sendiri berpeluang untuk menaikkan kapasitas nya menuju 2 x 110 MW di masa depan, sesuai dengan perjanjian Power Purchase Agreement (PPA) mereka dengan PLN.