Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mendirikan entitas usaha PT Pertiwi Nusantara Raya (PNR) dengan modal awal Rp200 miliar. Nantinya, perusahaan tersebut akan menjalankan skema carbon offset dari Grup UNTR.
Carbon offset adalah upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di satu tempat yang lain.
Seperti diketahui, Grup UNTR merupakan sayap bisnis Astra di bidang pertambangan. Grup UNTR memproduksi batu bara dan logam, melakukan kontraktor penambangan, hingga menjual alat berat.
Sara K. Loebis, Corporate Secretary UNTR, menyampaikan entitas usaha baru PNR akan mengelola wilayah hijau dalam pelestarian lingkungan. Nantinya, serapan karbon dari wilayah hijau tersebut akan mendukung upaya carbon offset Grup UNTR.
"Ada wilayah hijau yang akan dikelola [oleh PNR], namun kami belum dapat sampaikan. Serapan karbon dari wilayah tersebut adalah untuk mendukung upaya carbon offset grup UT. Hal ini sejalan dengan Aspirasi Keberlanjutan 2030 dan transisi menuju Net Zero nantinya," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (3/8/2023).
Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia, United Tractors melalui anak-anak perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100 persen oleh perseroan, yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Pertiwi Nusantara Raya (PNR).
Baca Juga
Pendirian PNR tersebut telah dinyatakan dalam Akta Pendirian No. 121 tertanggal 26 Juli 2023 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta (Akta Pendirian). Akta Pendirian telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU0055637.AH.01.01. TAHUN 2023 tanggal 31 Juli 2023.
"PNR akan melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan subinduk pada anak-anak perusahaan dari UNTR, yang bergerak pada kegiatan usaha pengelolaan kehutanan, pelestarian lingkungan, dan jasa lingkungan," jelas Sara Loebis dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (3/8/2023).
Struktur kepemilikan modal PNR ialah PAMA 99,99 persen dengan nilai nominal Rp199,99 miliar dan EPN 0,0005 persen atau Rp1 juta. Dengan demikian, total modal PNR ialah Rp200 miliar.
Penyertaan saham PAMA dan EPN dalam PNR merupakan kelanjutan langkah UNTR secara grup untuk fokus ke arah nature based solutions yaitu tindakan-tindakan untuk menjaga, merawat secara berkelanjutan termasuk isu terkait ESG dan emisi karbon. Penyertaan tersebut memberikan efek yang positif bagi kegiatan carbon offset perseroan.
Kinerja UNTR
Sementara itu, PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan peningkatan penjualan alat berat Komatsu per Juni 2023 menjadi 3.145 unit.
Manajemen UNTR menjelaskan sampai dengan bulan Juni 2023, volume penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 3.145 unit atau naik 9,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.873 unit.
Peningkatan penjualan alat berat didorong oleh peningkatan permintaan dari sektor pertambangan dan konstruksi.
Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 63 persen diserap sektor pertambangan, 15 persen diserap sektor konstruksi, 14 persen diserap sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 8 persen ke sektor perkebunan.
"Penjualan Komatsu pada Juni 2023 mencapai 476 unit. Pangsa pasar Komatsu per Juni 2023 mencapai 32 persen di pasar alat berat," kata manajemen UNTR dalam laporan bulanan, Jumat (28/7/2023).
Selanjutnya, unit usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 17,33 persen menjadi 58,9 juta ton per Juni 2023, dari sebelumnya 50,2 juta ton.
Volume pekerjaan pengupasan lapisan tanah (overburden removal/ OB) naik 19,98 persen menjadi 524,1 juta bank kubik meter (bcm) dari sebelumnya 436,8 juta bcm per Juni 2022.
Pada Juni 2023, rata-rata stripping ratio sebesar 8,7 stabil dari bulan sebelumnya 8,7 kali. Total produksi batu bara 11,2 juta ton pada Juni 2023, naik dari bulan sebelumnya 10,8 juta ton, dan volume OB juga naik menjadi 97,7 juta bcm dari 93,5 juta bcm pada Mei 2023.
Kemudian, tambang batu bara milik UNTR dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA mencatatkan penjualan 6,43 juta ton per Juni 2023, naik 10,72 persen dari 5,80 juta ton per Mei 2022.
Pada Juni 2023, penjualan batu bara mencapai 1,19 juta ton, dengan perincian batu bara thermal 943.000 ton dan batu bara metalurgi 247.000 ton. Penjualan batu bara tersebut naik dari Mei 2023 sebesar 947.000 ton.
Sementara itu, unit usaha United Tractors di bidang pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Agincourt mencatatkan total penjualan setara emas dari tambang emas Martabe mencapai 109.477 troy ons per Juni 2023, turun 23,85 persen dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 143.776 troy ons.