Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten milik Menteri BUMN Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) melesat pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (27/7/2023). Kenaikan ini terjadi di tengah kerugian perseroan yang mengecil pada semester I/2023.
Berdasarkan data RTI, saham MARI ditutup melesat 14,29 persen menuju level Rp72 per saham. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 290,06 juta dengan nilai Rp20,35 miliar. Hal ini membuat market cap perseroan berada di level Rp378,19 miliar.
Perseroan diketahui baru saja melaporkan kinerja keuangan semester I/2023 kepada otoritas bursa. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, MARI tercatat masih merugi.
MARI hingga akhir Juni lalu membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp21,32 miliar. Rugi tersebut susut 11,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp24,12 miliar.
Sejatinya pendapatan bersih perseroan sepanjang semester I/2023 mengalami peningkatan secara year-on-year (YoY) sebesar 32,96 persen, atau dari Rp29,46 miliar menjadi Rp39,17 miliar.
Namun, beban yang ditanggung perseroan jauh lebih tebal daripada pendapatan. Tecermin dari beban umum dan administrasi yang melonjak 45,78 persen, atau dari posisi Rp53,02 miliar tahun lalu menjadi Rp77,29 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Baca Juga
Hal itu pun membuat rugi sebelum pajak penghasilan badan dari perseroan bengkak menjadi Rp51,05 miliar, naik 13,82 persen YoY dari posisi sebelumnya Rp44,85 miliar.
Pada saat bersamaan, total aset MARI juga mengalami penurunan sebesar 10,96 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) menjadi Rp527,53 miliar.
Dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen MARI menjelaskan bahwa turunnya aset perseroan disebabkan sejumlah hal, antara lain, penurunan pada pos kas dan setara kas, yang mencapai 48,29 persen ytd atau dari Rp186,81 miliar menuju Rp96,6 miliar.
“Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya pembayaran yang dilakukan perseroan hingga kuartal kedua 2023 untuk keperluan kegiatan operasional perseroan, terutama di segmen digital,” tulis penjelasan manajemen MARI.
Selain itu, perseroan menyampaikan bahwa penurunan aset juga disebabkan oleh tergerusnya aset keuangan lancar lainnya yang turun 23,39 persen ytd. Hal ini dikarenakan adanya pelunasan yang signifikan pada piutang karyawan pada Juni 2023.