Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini, Rabu (26/7/2023) akan dipengaruhi keputusan The Fed terkait suku bunga setelah The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25-26 Juli 2023.
Harga emas berjangka berakhir sedikit lebih tinggi pada penyelesaian perdagangan Selasa (25/7/2023) waktu setempat. Harga emas naik setelah menurun selama tiga hari berturut-turut yang menarik harga ke level terendah dalam seminggu, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve dini hari nanti.
Harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Comex New York Exchange naik tipis US$1,5 menjadi US$1.963,70 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,10 dan terendah sesi di 1.951,60, mengutip Antara.
Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter akhir pekan ini.
"Ini bisa menjadi minggu yang sangat fluktuatif untuk emas karena keputusan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi utama AS yang masuk," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM.
Menurut Lukman, apapun hasil dari keputusan Fed kemungkinan besar akan mengguncang emas.
Baca Juga
Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga Fed mungkin menawarkan beberapa wawasan tentang rencana bank sentral untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Meskipun Fed menahan suku bunga pada Juni setelah memberikan 10 kenaikan suku bunga berturut-turut, bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan ini.
Setiap tanda bahwa bank sentral merencanakan kenaikan lebih lanjut setelah Juli - mungkin langkah lain pada pertemuan September, atau nanti - dapat membebani harga emas, yang mendapat manfaat dari data inflasi terbaru yang menunjukkan tekanan harga berkurang lebih cepat dari yang diharapkan.
"Risiko penurunan emas saat kita menyelesaikan Juli adalah apakah Fed membiarkan pintu agak terbuka untuk kenaikan suku bunga AS lebih lanjut," Jameel Ahmad, kepala analis di broker GTC yang berbasis di Dubai, mengatakan dalam komentar email kepada MarketWatch.
Data ekonomi utama AS minggu ini termasuk pembacaan produk domestik bruto kuartal kedua pada Kamis (27/7/2023) dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat (28/7/2023), ukuran inflasi pilihan Fed.
Pada Selasa (25/7/2023), survei kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dua tahun di 117,0 pada bulan Juli.
Naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, mengingat hal itu mendorong peluang kerugian memegang emas. Prospek emas juga tetap tidak pasti, mengingat suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Forecast di Trading Central menunjukkan ekspektasi sentimen konsumen pada Juli naik menjadi 111 dari bulan sebelumnya 109,7.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan rilis indeks konsumen yang mengalami kenaikan sesuai forecast berpeluang membuat indeks dolar AS naik lagi dan menekan harga emas. Sebab, pelaku pasar akan melihat kembali prospek bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga dua kali lagi.
Pukul 18.45 WIB, harga emas spot naik 0,42 persen atau 8,27 poin menjadi US$1.973,23 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 naik 0,53 persen atau 10,60 poin menuju US$2.013,40 per troy ounce.
Harga emas Antam dan Pegadaian beda arah. Cek selengkapnya di tautan berikut.