Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas investasi reksa dana melalui agen penjual (selling agents) perusahaan teknologi finansial (fintech) semakin ramai hingga semester I/2023.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), frekuensi transaksi melalui agen penjual fintech mencapai 8,44 juta transaksi pembelian (subscription). Capaian tersebut bahkan melampaui transaksi setahun penuh pada 2020 dengan 8,09 juta kali.
Adapun, dana kelolaan atau asset under management (AUM) di bawah fintech mencapai Rp28,64 triliun pada Juni 2023. Nilai tersebut naik 2 persen month-to-month (mtm) dibandingkan dengan Mei 2023 sebesar Rp28,10 triliun, dan meningkat 10 persen secara year to date (ytd).
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, tren pembelian reksa dana di fintech dari sisi frekuensi, dana kelolaan, dan investor akan terus mengalami kenaikan, karena kemudahan akses dan proses pembelian reksa dana melalui agen penjual fintech.
"Potensi kenaikannya tak terbatas sebenarnya, karena membeli reksa dana melalui agen penjual fintech mempermudah proses pembelian reksa dana, dan itu menjadi daya tarik para investor prospektif yang ingin membeli reksa dana," ujar Arjun kepada Bisnis, Senin, (24/7/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, dari sisi dana kelolaan dan frekuensi subscription reksa dana melalui agen penjual fintech terus mengalami kenaikan secara konsisten dari tahun 2019 hingga 2022.
Baca Juga
Di lain sisi, transaksi pencairan (redemption) juga mengalami tren kenaikan setiap tahunnya, namun porsinya masih jauh di bawah transaksi pembelian. Misalnya, hingga Juni 2023, transaksi redemption sebanyak 3,10 juta kali, sedangkan transaksi pembelian sebanyak 8,44 juta kali.
"Soal subscription secara tahunan dan bulanan juga mengalami tren yang mirip dengan AUM yaitu naik, dan tren redemption kalah jauh dibandingkan dengan tren pertumbuhan subscription. Jadi ini juga menjadi katalis atau sinyal positif untuk penjual agen reksa dana melalui fintech," tuturnya.
Arjun mengatakan, yang perlu diperhatikan investor dalam menggunakan fintech saat berinvestasi yaitu memilih agen penjual fintech yang kredibel dan terkenal serta mempunyai reputasi yang solid agar menghindari penipuan dan bisa menjamin dana investasi akan dikelola dengan baik.
Mengacu data KSEI, beberapa perusahaan fintech dengan investor terbanyak yaitu Bibit dengan 4,6 juta investor, Bareksa 2,9 juta investor, Ajaib 2,54 juta investor Indo Premier Sekuritas 1,04 juta investor, dan Raiz Invest Indonesia 712.410 investor.