Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maju IPO, Pendapatan Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Rp348,37 Miliar

Calon emiten Tommy Soeharto PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) membukukan pertumbuhan pada pendapatan dan laba menjelang ipo.
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten IPO milik Tommy Soeharto PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) membukukan pertumbuhan pada pendapatan dan laba tahun berjalan sepanjang kuartal I/2023. 

Berdasarkan data prospektus, calon emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO/Initial Public Offering) ini membukukan pendapatan usaha sebesar US$23,26 juta atau setara Rp348,37 miliar (kurs jisdor 31 Maret 2023: Rp14.977)

Angka tersebut naik 9,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$21,31 juta. 

Kemudian beban pokok sepanjang kuartal I/2023 tercatat sebesar US$15,08 juta, setara dengan Rp225,90 miliar atau naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$14,21 juta. Alhasil laba kotor juga meningkat tipis menjadi US$8,17 juta setara Rp122,39 miliar dari US$7,09 juta. 

Sementara itu, Laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang bergabung yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$3,93 juta atau setara Rp58,93 miliar. Posisi itu naik 26,76 persen dibandingkan dengan periode kuartal I/2022 yang tercatat sebesar US$3,10 juta. 

Di sisi lain, pada laporan keuangan 2022, pendapatan HUMI tercatat sebesar US$91,53 juta atau sebesar Rp1,42 triliun (kurs jisdor 30 Desember Rp15.592). 

Pendapatan tersebut meningkat sebesar 37,45 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar US$66,59 juta, yang disebabkan terutama oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal LNG dengan BP Berau Ltd. secara time charter sebesar US$8,13 juta. 

Kenaikan pendapatan juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal atas pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire sebesar US$3,66 juta yang sebagian besar merupakan ke PT Pertamina Internasional Shipping.

Peningkatan juga disebabkan oleh kenaikan atas pendapatan dari sewa kapal atas pengangkutan bahan kimia ke PT Humpuss Transportasi Kimia dan PT Asahimas Chemical sebesar US$7,86 juta.

Beban pokok penjualan tercatat sebesar US$64,92 juta setara Rp1,01 triliun, meningkat sebesar 10,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebesar US$58,89 juta, yang disebabkan terutama oleh kenaikan harga bahan bakar dan penambahan penggunaan bahan bakar dari penambahan beberapa kontrak pendapatan di beberapa area pelabuhan dari kontrak HTC dan Pelindo.

Selain itu juga terdapat penambahan dari biaya pelabuhan terkait meningkatnya pengangkutan bahan kimia dengan tipe kontrak spot charter. Penambahan juga disebabkan oleh sewa kapal dari pihak ketiga terkait penambahan kontrak pengerukan dari LISI dan tunda tambat dari HTC. 

Total laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebesar US$26,61 juta, meningkat sebesar 245,80 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebesar US$7,69 juta.

Laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang tergabung yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$7,52 juta, setara Rp117,27 miliar. HUMI berhasil membalikkan rugi jadi laba, di mana pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat rugi sebesar US$13,64 juta. 

Sementara itu aset per 31 Desember tercatat sebesar US$214,15 juta setara dengan Rp3,33 triliun dan ekuitas tercatat sebesar US$137,93 setara dengan Rp2,15 triliun. Kemudian liabilitas tercatat sebesar US$76,22 juta dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$29,60 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$46,61 juta. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper