Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) menegaskan posisi kas yang kuat untuk menopang ekspansi dan kinerja pada semester II/2023, terutama setelah perseroan mengakuisisi Mercedes-Benz Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu.
Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo mengatakan perseroan belum memiliki rencana penambahan modal atau rights issue dalam waktu dekat ini, lantaran kas internal perseroan masih mencukupi.
"Tidak ada rencana rights issue untuk akuisisi Mercedes-Benz ini, masih bisa ditangani dari internal cash flow," ujar Jusak dalam paparan publik virtual, Senin, (26/6/2023).
Menilik laporan keuangan IMAS kuartal I/2023, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp3,69 triliun. Kas tersebut naik 35,49 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,72 triliun.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas operasi penerimaan kas dari pelanggan IMAS tercatat sebesar Rp8,8 triliun atau naik 15,85 persen yoy dibandingkan kuartal I/2022 sebesar Rp7,59 triliun.
Selanjutnya, kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp161,89 miliar dibanding periode sebelumnya yang negatif Rp351,59 miliar.
Baca Juga
Secara kinerja, IMAS membukukan pendapatan Rp7,22 triliun pada kuartal I/2023 atau naik 13,93 persen yoy dibanding periode sebelumnya Rp6,34 triliun.
Alhasil, laba bersih IMAS meroket 125,8 persen yoy menjadi Rp178,46 miliar dibanding periode tahun sebelumnya Rp79,03 miliar.
Diketahui, Indomobil tercatat memegang kendali terhadap pemasaran dan perakitan mobil-mobil Eropa. Sebelum mencaplok Mercedes-Benz, IMAS menjadi distributor resmi mobil merek Volkswagen, Volvo, Audi, hingga Citroen.
Tak hanya menguasai merek-merek Eropa, IMAS juga memiliki sederet merek mobil Jepang seperti Suzuki, Nissan, Hino, dan Datsun, emiten ini pun menjadi pemasar resmi mobil KIA dari Korea Selatan. Selain itu, terdapat juga produk motor listrik asal China yakni Yadea.