Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik perluasan dan pendalaman pasar produk efek di kalangan investor, seiring dengan kerja sama yang dijalin dengan Korea Investment & Securities Co., Ltd. (KIS).
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan BEI dan KRX telah menjalin komunikasi dan kerjasama.
“Secara umum BEI menjalin komunikasi dengan KRX untuk meningkatkan kolaborasi antar kedua bursa. Untuk sekuritas sekuritas Korea yang punya anak usaha di Indonesia juga kita jalin kerjasama untuk mengembangkan pasar modal kita,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (24/6/2023).
Di luar itu, BEI juga bekerjasama dengan Korea Investment & Securities Co, Ltd. (KIS) untuk meluncurkan Sharia Online Trading System (SOTS).
“Dengan KIS ada beberapa kolaborasi yang kita lakukan. Seperti belum lama ini KIS sudah meluncurkan SOTS untuk mendukung pengembangan pasar modal syariah kita. KIS juga aktif mendukung pengembangan galeri investasi dan kegiatan pencanangan literasi dan inklusi pasar modal,” imbuhnya.
Jeffrey mengatakan sekuritas asal Korea Selatan itu kerap mendukung kegiatan pasar modal Indonesia. Oleh sebab itu dia berharap adanya pengembangan produk akan dilakukan oleh KIS.
Baca Juga
Selain itu, Jeffrey mengungkapkan banyak investor institusi dan individu dari Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia melalui beberapa anggota bursa asal Korea Selatan yang ada disini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy mengatakan terdapat banyak potensi yang bisa dieksplorasi antara kedua entitas di tengah perkembangan pasar pasar modal Indonesia dan pengalaman Korea Selatan dalam mengembangkan pasarnya.
“Melihat pengalaman dan capaian Korea Investment & Securities, kami meyakini KIS bisa menjadi mitra strategis kami dalam mengembangkan produk baru dan pasar modal di Indonesia,” kata Irvan, Kamis (11/5/2023).
Irvan menambahkan kerja sama ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan pendalaman dan likuiditas pasar modal Tanah Air karena KIS bisa menjadi mitra pemasaran di kalangan investor-investor potensial.
“Kerja sama lebih ke pemasaran produk dan pendalaman pasar. Selain dibantu KIS, kira-kira produk apa yang bisa dikolaborasikan seperti ETF maupun mutual fund. Lebih ke bagaimana menangkap peluang pasar dan investor serta pengembangan produk,” katanya.
Governor of Korean Financial Supervisory Service Lee Bo-khyun mengemukakan KIS Group merupakan salah satu perusahaan broker terkemuka Korea Selatan dan telah memiliki rekam jejak positif seiring dengan perkembangan pasar modal Negeri Ginseng.
“Meskipun usia KIS Group di pasar modal Indonesia terbilang baru dibandingkan dengan perusahaan Korea Selatan lainnya, saya meyakini KIS Group akan berkontribusi pada pengembangan pasar modal Indonesia seiring dengan rencananya untuk melakukan diversifikasi bisnis dan ekspansi dalam manajemen aset,” ujar Lee.
President and CEO of Korea Investment and Securities Jung Il-mun mengharapkan kerja sama BEI dengan sekuritas asing seperti KIS Group bisa mengakselerasi pertumbuhan pasar modal Indonesia pada masa mendatang.
“Kami akan menggunakan berbagai upaya untuk berkontribusi dalam pengembangan pasar modal Indonesia dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan kami sebagaimana di Korea Selatan,” kata Jung pada kesempatan yang sama.