Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Selasa (30/5/2023). RUPS TLKM memutuskan membagikan dividen 80 persen dari laba bersih.
Pada 2022, Telkom mencatatkan laba bersih Rp20,75 triliun. Oleh karena itu, potensi dividen TLKM mencapai Rp16,6 triliun dengan nilai dividen per saham Rp167,59.
"Dividen 80 persen [dari laba 2022]," jelas SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza saat dihubungi Bisnis, Selasa (30/5/2023).
Dalam pengumuman RUPS, salah satu agenda ialah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022. Telkom telah memberi sinyal untuk memberikan rasio dividen sekitar 80 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2022.
VP Investor Relation TLKM Edwin Sebayang menuturkan manajemen Telkom atau TLKM berencana mengusulkan pembagian dividen dengan rasio 70 persen hingga 80 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Rasio tersebut diusulkan lantaran kondisi kas yang kuat dan mulai turunnya utang TLKM.
"Pertimbangannya [usulan rasio 70-80 persen] karena kami punya kas kan kuat, lalu kami lihat kan kami punya utang semakin turun. Jadi dengan memberikan usulan seperti itu kami juga nggak akan terganggu, dan debt equity ratio [DER] kita turun, jadi kita cukup nyaman memberikan dividen tersebut," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga
Secara total, Telkom mengagendakan 9 mata acara dalam RUPS. Selain penggunaan laba, operator terbesar di Indonesia itu akan melakukan perubahan susunan pengurus. Mata acara ini merupakan mata acara terakhir yang akan dibahas di RUPS TLKM.
Sebagaimana diketahui, beberapa nama terkenal menduduki jabatan komisaris di Telkom, seperti mantan menteri Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen di Telkom, Rizal Mallarangeng sebagai Komisaris, dan Arya Mahendra Sinulingga yang saat ini merupakan staf khusus Menteri BUMN dan Exco PSSI sebagai Komisaris.
Selain perombakan pengurus, TLKM juga akan membahas pemisahan segmen usaha IndiHome yang merupakan pemisahan tidak murni atau spin off dari TLKM kepada PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel. Telkomsel sendiri merupakan perusahaan yang dikendalikan TLKM melalui kepemilikan saham dalam Telkomsel sebesar 65 persen.
Nilai rencana transaksi ini terdiri dari nilai valuasi segmen usaha IndiHome yang disepakati sebesar Rp58,24 triliun, dan nilai transaksi terkait yang terdiri dari nilai kontrak wholesale agreement, dengan estimasi setahun pertama sebesar Rp18,74 triliun, estimasi nilai kontrak transition service agreement-1 (TSA-1) dengan estimasi setahun pertama sebesar Rp495,9 miliar, dan nilai kontrak TSA-2 dengan estimasi seesar Rp489,26 miliar.
"Secara keseluruhan, nilai rencana transaksi lebih besar dari 50 persen ekuitas TLKM berdasarkan laporan keuangan konsolidasian TLKM yang telah diaudit per 31 Desember 2022. Rencana transaksi telah memenuhi unsur sebagai transaksi material yang mengandung transaksi afiliasi sehingga memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen TLKM," tulis manajemen TLKM.