Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Batu Bara Favorit Lo Kheng Hong ABMM Lirik Diversifikasi Bisnis CPO

Emiten portofolioLo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyampaikan terus melihat peluang diversifikasi, salah satunya sektor CPO.
Emiten portofolioLo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyampaikan terus melihat peluang diversifikasi, salah satunya sektor CPO.
Emiten portofolioLo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyampaikan terus melihat peluang diversifikasi, salah satunya sektor CPO.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyampaikan terus melihat peluang diversifikasi yang tersedia di pasar, salah satunya di sektor perkebunan sawit atau sektor CPO.

Direktur ABMM Adrian Erlangga mengatakan pihaknya masih melihat peluang diversifikasi dan akuisisi di pasar. ABMM menurutnya telah melihat potensi diversifikasi dan akuisisi di sektor sawit, metal, dan juga akuisisi tambang batu bara. 

"Kami melihat peluang, kami melihat sawit, metal, termasuk batu bara. Aset green, itu akan jadi prioritas," ujar Adrian, dikutip Minggu (14/5/2023). 

Dia melanjutkan, ABMM masih menganggarkan investasi yang tidak terlalu besar untuk aksi akuisisi tahun ini. Akan tetapi, untuk proyek yang memang terlihat bagus, menurutnya dana untuk akuisisi akan selalu ada.

Adrian menuturkan, saat ini pihaknya masih terus mencari tambang lain ke depan, yang dapat memberi banyak efek dan sinergi ke anak-anak perusahaan ABMM yang lain. 

Dia mencontohkan, aksi ABMM yang melakukan akuisisi PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) merupakan puncak dari usaha ABMM selama 2017 setelah mengkaji lebih dari 200 tambang untuk akuisisi. 

"Akhirnya kami dapat GEMS, tapi bisnis kami tidak berhenti di situ. Kami mencari tambang yang bisa long lasting dan memberi banyak efek dan sinergi ke anak-anak perusahaan kami," tuturnya.

Adapun untuk dana akuisisi tambang baru, Adrian menuturkan ABMM tidak menyiapkan belanja modal untuk aksi akuisisi. 

Tahun ini, ABMM akan menganggarkan belanja modal sekitar US$250-US$300 juta, yang sebagian besar untuk pembelian alat baru, baik untuk mengganti alat lama, maupun untuk pertumbuhan perusahaan penyewaan ABMM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper